200 Seniman Sumbar Dilibatkan dalam Kegiatan Kemah Seniman di Payakumbuh

Kemah

Kepala Dinas kebudayaan Sumbar didampingi Kepala Bidang Kesenian dan Diplomasi Budaya, Ilfitra saat menjelaskan kegiatan Kemah Seniman kepada media di Gedung Dinas Kebudayaan Sumbar, Selasa (9/10/2021). DARWINA

PADANG, hantaran.co — Kegiatan kemah seniman bertajuk “Mambasuik dari Bumi” akan dilaksanakan di Payakumbuh hari ini, Kamis hingga Sabtu (11-13/11/2021) dengan melibatkan 200 seniman se-Sumbar.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat Gelama Ranti menyebutkan bahwa acara ini merupakan kegiatan kebudayaan yang melibatkan banyak seniman dan pihak yang berkaitan.

“Kegiatan kemah seniman ini adalah kegiatan yang belum sempat dilaksanakan, kita berupaya melibatkan seniman di berbagai bidang seni. Berharap kegiatan ini membuka ruang untuk bersilaturahmi bagi seniman agar terjalin kerjasama dalam berkarya, kita berharap ke depannya akan ada kolaborasi dari berbagai bidang seni,” ujarnya, Selasa (9/11/2021).

Kepala Bidang Kesenian dan Diplomasi Budaya, Ilfitra mengatakan kegiatan ini akan melibatkan 200 seniman se-Sumbar. Kegiatan yang akan dihelat di Lapangan Komunitas Intro Koto Nan Ampek ini merupakan inisiasi dari DPRD Sumbar.

Sementara, Kepala Seksi Diplomasi Budaya, Feri Yudi menyebutkan kegiatan ini pertama kali muncul di Sumbar pada tahun 1983 melalui Badan Koordinasi Kesenian Indonesia. Namun, tahun ini melalui Dinas Kebudayaan, akan dilaksanakan kembali.

“Untuk peserta kita memakai dua metode, yaitu peserta undangan. Peserta undangan tersebut direkomendasikan oleh masing-masing kurator dari bidang seni musik, teater, sastra, seni rupa, dan khusus seni tradisi. Dengan persyaratan tertentu, misalnya seniman tersebut sudah memiliki karya,” katanya.

Kelompok kedua, peserta openpole yaitu terbuka. Feri menambahkan Kemah Seniman biasanya dilaksanakan di tempat kelahiran tokoh kebudayaan, yang pernah berkontribusi untuk kesenian di Sumbar.

Sekarang, dengan tagline Mambasuik dari bumi, kegiatan Kemah Seniman harus mengapresiasi, mengeksplorasi, dan mengekspos kebudayaan dimana kemah itu dilaksanakan.

“Tidak hanya berupa keseniannya, tetapi juga kulinernya. Kemudian mencari kurator yang sebagian besar berasal dari dimana kemah itu dilaksanakan. Kita coba mendorong untuk melahirkan analisa-analisa terhadap karya seni,” tuturnya.

Dalam acara Kemah Seniman tersebit akan ada pertunjukan, diskusi, workshop dan pameran. Pertunjukan nantinya akan ditampilkan oleh penampil Minang dari luar yaitu Alfianto dan Rani Jambak.

“Akan ada enam kurator nantinya yaitu Iyut Fitra, Robi Satria, Andika, Andi Porong, Dela Nasution. Kebetulan didominasi oleh anak muda, dan seorang senior Iyut Fitra.

Diharapkan Kemah seniman berikutnya mengusung konsep harus mengekspos khazanah budayawan di daerah setempat,” tuturnya. (*)

Darwina/hantaran.co

Exit mobile version