Wow! Kabupaten Solok Bakal punya Wisata Unggulan, Lihat Danau dari Kereta Gantung?

kereta gantung kabupaten solok

Ilustrasi Kereta Gantung (pixabay)

SOLOK, hantaran.co—Pemerintah Kabupaten Solok bakal mengembangkan konsep wisata terpadu di bagian selatan atau tepatnya di kawasan Danau Kembar dan sekitarnya. Nantinya lokasi ini akan menjadi tujuan wisatawan tingkat nasional dengan tetap mengedepankan kondisi alamnya.

Di pilihnya kawasan tersebut untuk dikembangkan karena memiliki keunggulan dari daerah lain di Sumatera Barat. Adapun daya tariknya diantaranya punya beberapa danau, cuaca yang sejuk, dan pemandangan yang indah.

Hal ini terungkap saat Bupati Solok Epyardi Asda bertemu dengan mantan Wakil Menteri Pariwisata Sapta Nirwandar, Asita dan sejumlah pegiat wisata di Bukit Cambai, Kabupaten Solok pada Jumat (8/9/2023).

Diketahui Sapta Nirwandar adalah penggagas adanya Tour te Singkarak (TDS) dan menjabat Chairman Indonesia Halal Lifestyle Center.

Pertemuan dengan mantan Wamen
Pariwisata Sapta Nirwandar

Diungkapkannya, salah satu yang menjadi daya tarik wisata di Kabupaten Solok adalah pemandangan alamnya yang indah.

“Yang utama itu viewnya. View itu tidak bisa digantikan. Saya ga bisa melihat ini (keindahan) ini di Pasar Minggu jadi harus ke sini (Kabupaten Solok). Dan pariwisata itu experience harus mengalami. Ga bisa kalau cerita katanya-katanya, itu politik. Kalau pariwisata itu harus dilihat,”tuturnya.

Sapta mengakui sudah melihat kondisi dari kawasan bawah Danau Kembar sampai atas (Bukit Cambai).

Dengan kondisi itu berharap akan ada teknologi yang juga dapat dirasakan dengan melihat keindahan itu dari cable car/skypass/skylift (kereta gantung).

“Mudah mudahan bisa dilihat dari atas dengan teknologi cable car dan sejenisnya. Nampaknya ini bisa dilakukan apalagi pak bupati yang saya tau sangat mendukung wisata. Dan saya mengenal beliau lama dan tahu kerjanya dan itu tidak mustahil dikerjakan. The fisrt cable car kelas dunia di Kabupaten Solok,”kata Sapta.

Ia mengungkap, jika ini maju tidak hanya kawasan Bukit Cambai tetapi multiplayer efek.

“Pastinya daerah sebelah-sebelah tetangga juga kena. Ga mungkin orang ke sini lewat Padang kan, atau Bukittinggi. Artinya ada kolaborasi yang banyak dengan daerah lainnya,”ujarnya.

Terkait dengan dukungan itu, ia berharap dengan adanya resort yang sudah bermunculan di Kabupaten Solok akan mempermudah para investor berinvestasi.

Lokasi pengembangan wisata di Bukit Cambai

“Di sini terjadi saya lihat ada integrated tourism destination jadi ga hanya view,danau ada agro, ngambil petik buah secara langsung di kebun. Di eropa orang juga ngambil strawberi secara langsung, itu edukasi bagi masyarakat juga anak dan mereka senang. Cuacanya di sini bagus untuk terapi,hilling, dan udara itu mahal (bersih) loh. Udara sejuk bersih,”ucapnya.

“Dan yang paling sering saya pesan ada kuliner. Beras yang paling enak itu bareh solok. Tidak ada sukses pariwisata itu tanpa kuliner. Jadi saya rasa sangat-sangat komplek jika dikembangkan dengan baik,”tuturnya menambahkan.

Menurutnya jika berinvestasi di Kabupaten Solok mendapatkan sisi intangible, akan kaya budaya, pengalaman dan hubungan.

“Saya lihat untuk kunjungan, kita tidak terlalu dari Singapura ke sini juga tidak lama, dari Malaysia juga tetangga. Itu Negara semua konekting untu ke eropa dan Amerika jadi bisa kita konekting untuk keuinikan itu,”ucapnya.

Peran lain yang penting menurut Sapta adalah masuarakatnya yang harus kondusif.

“Karena pariwisata ini untuk mereka juga. Di pariwasata akan ada namanya trickle down effect basaha kerennya akan merembes,”ungkap Sapta.

Fuadi Rasyid dari The Habibie Center (tim Asita) mengatakan, ia sengaja datang ke Bukit Cambai untuk melihat potensi pengembangan pariwisata khususnya untuk Kabupaten Solok.

Ia melihat keunggulan Kabupaten Solok karena pemandangan yang menampilkan 4 danau sekaligus. Dan pemandangan yang begitu indah itu dapat dibuka peluang,dengan kemampuan dan informasi yang ada.

“Dan kami coba meramu ini bersama-sama untuk mendapat peluang investor dari beberapa daerah atau timur tengah. Ini magnet, anugerah tuhan di Kabupaten Solok. Dan ini rasanya tinggal sedikit saya sentuhan saja sudah pasti dibutuhkan dunia apalagi nasional,”tuturnya.

Foto bersama dengan DPP Asita dan Pemkab Solok dan pegiat wisata di Bukit Cambai

“Inshallah dengan kesunguhan bagaimana mengemas ini akan mejadi daya tarik pesona. Kami dari Asita sangat berharap ini  menjadi keunggulan Solok, mendorong kita semua mengangkat Kabupaten Solok dengan keseluruhannya. Pesona Solok menjadi harapan besar mudah mudahaan dalam waktu dekat bisa diwujudkan,”ucapnya.

Bupati Solok Epyardi Asda mengakui, upaya pengembangan wisata di Kabupaten Solok mesti menggandeng investor.

Ia berupaya menemuai sejumlah pejabat dan pegiat atau pelaku wisata yang ada di Indonesia untuk terlibat dalam pengembangan wisata di Kabupaten Solok.

“Sebelumnya saya sudah menemui DPP Asita, dan saya diundang juga bertemu dengan salah satu investor. Dan setelah diskusi kami mengundang beliau ke Kabupaten Solok  termasuk pak Sapta dan teman-teman lainnya,”ucapnya.

Diungkapkannya, dari pertemuan tersebut banyak muncul pemikiran-pemikiran pengambangan wisata terpadu unggulan diantaranya adanya cable car atau kereta tanggung yang naik dari bukit cambai lalu meluncur ke kawasan danau, dan konsep agro.

“Contohnya ada cable car, lalu di kawasan bawah kita tanamin apel, markisa, jeruk, strawberi, serta kebun binatang yang hewannya tidak buas seperti rusa. Dan nanti kami akan buat konsep bersama-sama,”ujarnya.

Yang jelas kata Epyardi,pariwisata akan berdampak besar pada masyarakat. Lapangan kerja terbuka, kunjungan wisata meningkat penjualan di sektor pertanian juga berimbas.

(Dafit/Hantaran.co)

Exit mobile version