Warga Temukan Mayat Mengambang di Sungai Batang Kuranji

Mayat

Warga Kuranji dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang ditemukan mengambang, di aliran sungai Batang Kuranji tepatnya di bawah jembatan Kalumbuk RT 002 RW 003 Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kamis (06/05/2021) sekitar pukul 09.06 WIB. FARDI

PADANG, hantaran.co — Warga Kuranji dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang ditemukan mengambang, di aliran sungai Batang Kuranji tepatnya di bawah jembatan Kalumbuk RT 002  RW 003 Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kamis (06/05/2021) sekitar pukul 09.06 WIB.


Kapolsek Kuranji AKP Sutrisman mengatakan, mayat tersebut bernama Syaful Tanjung (37) seorang karyawan swasta, warga Jalan By Pass Km 10 RT.002 RW.006 Kelurahan Gunung Sarik.


“Benar, mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh beberapa warga yang mau mandi, dan mereka melihat orang tersangkut di antara batu dalam posisi tertelentang dan sudah meninggal dunia,” ujarnya.


Kemudian, para saksi berteriak dan memberitahukan kepada Ketua RW setempat, dan langsung mendatangi lokasi dan tidak ada yang mengenal korban.


“Korban sewaktu ditemukan dalam posisi tertelentang tersangkut di batu, dengan memakai baju kaos lengan pendek garis hitam putih, dan celana pendek warna merah,” ujarnya lagi.


Sutrisman juga mengatakan, setelah korban di evakuasi oleh masyarakat ke tepi aliran sungai, selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum Etrevertum.


Lebih jauh disampaikannya, menurut keterangan dari adik korban Yuli Yusni mengatakan bahwa korban sedang dalam perawatan sakit jiwa dan baru berobat kemaren di Rumah Sakit Gadut. 


“Adik korban menerangkan sekira pukul 01.00 WIB, korban masih ada di dalam kamar. Sewaktu pukul 03.00 WIB dilihat di dalam kamar ternyata korban sudan tidak ada, kemudian korban di cari dan tidak ditemukan,” katanya.


Kemudian, sekitar pukul 09.30 WIB pihak keluarga mendengar kabar ada penemuan mayat di aliran sungai Batang Kuranji. Lalu, mendatangi Polsek Kuranji setelah melihat foto korban ternyata betul keluarganya.


“Dari permintaan keluarga korban tidak dilakukan Visum, dengan membuat surat pernyataan oleh pihak keluarga,” ujarnya. (*)

Fardi/hantaran.co

Exit mobile version