Berita

Wakil Ketua DPRD Pesisir Selatan Ajak Santri Jadi Pelopor Kemajuan Daerah di Hari Santri 2025

0
×

Wakil Ketua DPRD Pesisir Selatan Ajak Santri Jadi Pelopor Kemajuan Daerah di Hari Santri 2025

Sebarkan artikel ini

Pesisir Selatan, HANTARAN.CO — Indonesia memperingati Hari Santri Nasional 2025 pada Rabu (22/10/25), sebagai bentuk penghargaan atas peran besar ulama dan santri dalam memperjuangkan serta menjaga kemerdekaan bangsa.

Tahun ini, Kementerian Agama RI menetapkan tema peringatan Hari Santri 2025, yakni “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Tema tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 04 Tahun 2025 tentang Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Santri.

Menanggapi momentum tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan dari Fraksi NasDem, Dani Sopian, menyampaikan apresiasi dan harapan besarnya terhadap peran santri di tengah dinamika zaman yang terus berkembang.

“Hari Santri bukan hanya ajang seremonial, tetapi momentum untuk meneguhkan kembali peran santri sebagai penjaga moral, pelopor pendidikan, dan agen perubahan di tengah masyarakat,” ujar Dani Sopian di Painan, Rabu (22/10/25).

Dani menilai, santri masa kini memiliki peran strategis dalam mengawal pembangunan daerah, terutama dalam memperkuat karakter dan akhlak generasi muda di era digital.

“Santri harus adaptif terhadap perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Jangan hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga harus mampu bersaing di bidang sains, ekonomi, dan sosial. Dunia menunggu kontribusi nyata dari para santri,” tambahnya.

Menurutnya, keberadaan pondok pesantren di Pesisir Selatan telah memberikan sumbangsih besar dalam membentuk generasi yang berakhlak dan berdaya saing. Karena itu, pemerintah daerah perlu terus memperkuat sinergi dengan lembaga-lembaga pesantren.

“Pemerintah daerah dan DPRD berkomitmen mendukung penguatan pesantren, baik melalui regulasi, program pemberdayaan, maupun peningkatan sarana dan prasarana. Santri adalah aset bangsa yang harus kita dukung bersama,” katanya.

Selain itu, Dani juga mengajak seluruh santri untuk meneladani semangat jihad para ulama terdahulu yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia, namun diwujudkan dalam konteks masa kini melalui karya dan kontribusi nyata.

“Semangat perjuangan ulama dan santri dulu harus diterjemahkan dalam bentuk karya nyata. Hari ini, jihad santri adalah melawan kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan dengan ilmu dan karya,” ungkapnya.

Ia berharap, peringatan Hari Santri menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat dalam membangun peradaban bangsa yang maju dan bermartabat.

“Santri harus menjadi teladan dalam menebar nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kepedulian sosial. Dengan semangat gotong royong dan akhlak mulia, kita bisa membawa Pesisir Selatan menjadi daerah yang religius, berdaya, dan sejahtera,” tuturnya. (h/kis)

Penulis: Okis Mardiyansah