Pesisir Selatan, hantaran.co – Wakil Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Risnaldi Ibrahim, membuka Pertemuan Advokasi dan Koordinasi Tim Pembina Posyandu tingkat kabupaten, Kamis (28/8/2025) di Hannah Hotel Syariah, Painan.
Acara tersebut dihadiri Ketua Pembina Posyandu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, kepala OPD, tokoh masyarakat, serta unsur Tim Pembina Posyandu.
Dalam sambutannya, Risnaldi mengapresiasi kehadiran seluruh peserta yang dinilainya sebagai bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan posyandu.
“Seluruh anggota tim pembina posyandu diharapkan dapat bekerja dengan baik dan mendukung visi Pesisir Selatan Maju, Tumbuh, dan Berkelanjutan,” ujar Risnaldi.
Ia menjelaskan, sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu, pemerintah daerah berperan memfungsikan posyandu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, serta pelayanan publik di tingkat desa atau nagari.
Selama ini, posyandu lebih banyak dimanfaatkan untuk layanan dasar kesehatan bagi ibu hamil, bayi, dan balita. Ke depan, posyandu diharapkan dapat mengakomodasi enam layanan dasar lainnya, mulai dari pendidikan, sosial, perumahan dan permukiman, ketenteraman dan ketertiban umum, perlindungan masyarakat, hingga pekerjaan umum.
Risnaldi juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah nagari, PKK, puskesmas, dan OPD terkait dalam penguatan posyandu.
“Setiap perangkat daerah harus berkontribusi dalam lima program pro rakyat, yakni Nagari Sehat, Nagari Pandai, Nagari Mangaji, Nagari Kanyang, dan Nagari Sejahtera,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan sekaligus ketua panitia, Agustina Rahmadani, menyampaikan laporan kegiatan. Menurutnya, pertemuan ini dilatarbelakangi oleh Permendagri Nomor 13 Tahun 2014 tentang Posyandu serta Permenkes Nomor HK.01.07/MENKES/2015/2023 Tahun 2023 tentang Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.
“Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat koordinasi antara Tim Pembina Posyandu, pemerintah daerah, dan stakeholder lain dalam pembinaan posyandu, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat,” jelas Agustina.
Kegiatan berlangsung dengan metode tatap muka, pemaparan materi, serta sesi tanya jawab. Materi mencakup strategi kebijakan penguatan kelembagaan posyandu, integrasi layanan primer, hingga perencanaan dan penganggaran.
Narasumber berasal dari Tim Pembina Posyandu, Bappeda Litbang, DPMDPPKB, serta Dinas Kesehatan.
Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan lahir rumusan strategis untuk memperkuat peran posyandu sebagai pusat layanan dasar masyarakat sekaligus mempercepat peningkatan kualitas hidup warga Pesisir Selatan.