Berita

Viral Kasus Bullying di SMPN 5 Linggo Sari Baganti, Dinas Pendidikan Pessel Turun Tangan

0
×

Viral Kasus Bullying di SMPN 5 Linggo Sari Baganti, Dinas Pendidikan Pessel Turun Tangan

Sebarkan artikel ini
Viral Kasus Bullying di SMPN 5 Linggo Sari Baganti, Dinas Pendidikan Pessel Turun Tangan
Viral Kasus Bullying di SMPN 5 Linggo Sari Baganti, Dinas Pendidikan Pessel Turun Tangan. ist

Pesisir Selatan, HANTARAN.Co – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, serta bebas dari perundungan (bullying), kekerasan, dan intoleransi di seluruh satuan pendidikan.
Pernyataan itu disampaikan menyusul viralnya video dugaan aksi bullying yang terjadi di SMP Negeri 5 Linggo Sari Baganti.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, mengatakan pihaknya telah menurunkan Tim Anti Bully ke lokasi kejadian untuk melakukan investigasi dan memastikan proses penyelesaian berjalan sesuai aturan.

“Tim sedang berada di lapangan untuk melakukan investigasi dan pendampingan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah serta melakukan klarifikasi kepada semua pihak terkait. Insya Allah permasalahan ini segera diselesaikan,” ujar Salim kepada wartawan, Senin (3/11/2025).

Menurut laporan tim lapangan, peninjauan dilakukan bersama unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Polsek Linggo Sari Baganti, pihak sekolah, serta orang tua siswa korban.
Dari hasil investigasi diketahui, peristiwa tersebut terjadi di luar lingkungan sekolah pada Rabu (29/10/2025). Setelah menerima informasi, pihak sekolah langsung melakukan penelusuran dan melakukan mediasi pada Sabtu (1/11/2025) antara orang tua pelaku dan orang tua korban.

“Antara siswa pelaku dan korban sudah dibina, saling memaafkan, dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Orang tua korban juga menyepakati penyelesaian damai dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Salim berdasarkan laporan tersebut.

Ia menambahkan, pihak sekolah menjamin keamanan dan kenyamanan korban untuk tetap melanjutkan pendidikan di SMPN 5 Linggo Sari Baganti. Meski begitu, Dinas Pendidikan Pessel tetap mengimbau seluruh pihak sekolah, guru, dan orang tua agar bersama-sama mencegah serta mengantisipasi segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan.

Lebih lanjut, Salim Muhaimin menegaskan pihaknya terus mengkampanyekan Gerakan Stop Bullying di seluruh sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Pesisir Selatan.
Upaya tersebut, katanya, sejalan dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Permendikbud Nomor 45 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

“Kami berkomitmen penuh menciptakan satuan pendidikan yang aman, berkeadilan, dan berpihak kepada peserta didik. Setiap kasus kekerasan harus ditangani dengan cepat, adil, dan berpihak pada korban. Pendidikan bukan sekadar akademis, tetapi juga pembentukan karakter anak bangsa yang berintegritas dan berempati,” ucapnya.

Ia juga mengajak seluruh guru, orang tua, dan masyarakat untuk menjadi garda terdepan dalam menumbuhkan nilai-nilai empati, toleransi, serta saling menghormati di lingkungan pendidikan.

“Sebarkan kesadaran, hargai perbedaan, dan ciptakan ruang aman bagi semua anak di sekolah-sekolah kita,” tutur Salim.

Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video aksi bullying di salah satu sekolah menengah pertama di Pesisir Selatan.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @pedulipessel, memperlihatkan seorang siswa SMP yang diduga korban perundungan dengan tangan diikat ke batang pohon oleh beberapa kakak kelasnya. Kejadian itu disebut terjadi pada Rabu (29/10/2025) di wilayah Kecamatan Linggo Sari Baganti. (h/kis)

Penulis: Okis Mardiansyah