BUKITTINGGI, hantaran.co – Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus menjadikan Kota Bukittinggi sebagai kota wisata yang sehat, efisien dan berdaya saing di berbagai sektor.
Hal itu disampaikan dalam Verifikasi Lanjutan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tahun 2025 di Bukittinggi Command Center (BCC) Balaikota Bukittinggi, Selasa(19/8). Pada kesempatan ini, 9 tatanan dengan 136 indikator untuk verifikasi kota sehat, dipaparkan dengan maksimalkan oleh Wako didampingi Kepala SKPD terkait dan Forum Kota Sehat Bukittinggi.
“Mendukung kota sehat, Bukittinggi telah melakukan berbagai upaya. Bahkan, predikat Kota Layak Anak kategori Utama pun telah didapat dan menjadi satu satunya kota di Sumatera Barat yang mendapat penghargaan itu. Predikat ini diwujudkan melalui berbagai program, di antaranya penyediaan puskesmas ramah anak, peningkatan perlindungan anak, serta upaya menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan aman bagi generasi muda,” ungkap Ramlan.
Bukittinggi menjadi salah satu kota di Sumatera Barat yang telah memperoleh Swasti Saba Wistara tahun 2019 lalu. Tahun ini, tentu diharapkan Bukittinggi kembali meraih penghargaan tertinggi kota sehat itu.
“Diharapkan masyarakat senantiasa memeriksakan kesehatan di puskesmas yang telah tersedia. Pemerintah juga menyiapkan fasilitas mobil antar-jemput bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan biaya, sehingga pelayanan kesehatan dapat terjamin dan mudah diakses. Sebagai kota wisata yang ramai dikunjungi, Bukittinggi juga terus berupaya menjaga kebersihan kota. Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari pengelolaan sampah, peningkatan sanitasi, penerapan K3, hingga pengawasan kualitas produk di pasar. Tujuannya adalah menciptakan pasar yang bersih, aman, dan nyaman bagi pedagang maupun pembeli,” jelas Wako.
Dalam rangka menciptakan pemukiman yang bersih dan sehat, pemerintah melibatkan masyarakat melalui program pemberdayaan. Salah satunya dengan mengajak warga menanam daun bawang, seledri, tomat, serta melaksanakan program bedah rumah bagi masyarakat yang rumahnya tidak layak huni (kecuali rumah kontrakan). Pemerintah juga menyiapkan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) bagi warga kurang mampu.
Sebagai bagian dari penataan kota, Bukittinggi juga diproyeksikan menjadi kota percontohan oleh Bappenas. Salah satu programnya adalah penataan jaringan listrik agar tidak lagi terlihat semrawut di atas, melainkan ditata rapi di bawah tanah.
“Hingga kini, sebanyak 1.000 ibu rumah tangga telah diwisuda melalui program Sekolah Keluarga Gemilang. Harapannya, Bukittinggi benar-benar menjadi kota sehat, bukan kota yang menimbulkan stres, melainkan kota yang membuka wawasan untuk berpikir positif dan maju”. ungkap Ramlan.
Wtz/hantaran.co