Usai Divonis Positif Covid-19, Ini Cerita Kepala DKP Sumbar

Kepala DKP Sumbar, Yosmeri. IST

PADANG, hantaran.co —  Kepala Dinas Kelautan dan Perikanana (DKP) Sumbar, Yosmeri, berbagi cerita usai dirinya dinyatakan postifi Covid-19. Ia mengaku positif Corona sepulang berkunjung dari Kota Pekanbaru Kamis (13/8/2020), lalu.

Dituturkan Yosmeri, Jumat, 7 Agustus 2020 ia dan staf di DKP Sumbar melalukan tes Swab sekitar 135 orang. Hasilnya Swab semua pegawai termasuk dirinya negatif.

Senin, 10 Agustus ia dinas ke Pekanbaru dan melakukan rapat di Kantor Gubernur Riau sehari setelahnya. Di sana, ia tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sampai handphone yang dimilikinya pun dibersihkan dengan hand sanitizer usai dipergunakan.

Usai kegiatan dinas, Rabu, 13 Agustus 2020 ia berkunjung ke tempat keluarga yang ada di Pekanbaru. Ia pergi menemui beberapa orang adiknya yang ada di sana.

“Saya ngobrol seperti biasa dengan tetap memakai masker di rumah adik saya di lokasi pertama, kedua, dan ketiga. Bahkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada,” katanya dalam pesan tertulis yang diterima hantaran.co Senin (24/8/2020).

Lanjutnya, setelah kunjungan di lokasi ketiga, ia berkunjung ke tempat adiknya di lokasi keempat. Karena merasa akan langsung ke Padang setelah dari situ, ia tak memakai masker lagi. Ia pun menyempatkan minum dan makan di situ. Saat berbincang pun kembali tanpa menggunakan masker.

Dalam perjalana ke Padang pun ia hanya mampir makan di Kota Payakumbuh dan sampai di Padang pada Rabu malam. “Karena setiap ASN wajib Swab sehabis kunjungan luar daerah, Kamis (13/8/2020), saya Swab dan hasilnya positif,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, setelah tahu ia positif ia langsung mengkontak Dinkes Riau agar melakukan tracking terhadap semua adik-adik dan ponakannya yang kontak di Pekanbaru.

“Ternyata hasil swab-nya   adik dan ponakan  saya yang saya temui yang terakhir dan saya tidak pakai masker  semuanya, empat orang itu dinyatakan positif. Sedangkan adik di tiga titik lain yang sebelumnya saya temui hasil swab-nya negatif,” katanya.

Tak hanya itu, kata Yosmeri, hasil swab-nya positif sedangkan sopirnya negatif padahal sama-sama pergi dan pulang. “Maka dari tracking tersebut saya dapat ambil kesimpulan, saya terpapar Covid-19 dari lokasi yang terakhir, karena saya di sana tidak gunakan masker. Kenapa sopir tidak kena? Sebab sopir tidak masuk ke rumah dan selama di perjalanan kami tetap sama-sama pakai masker,” katanya.

Yosmeri mengingatkan tentang pentinya memakai masker dan menghindari kontak dengan orang yang berasal dari zona merah Covid-19, seperti Jakarta. Penggunaan masker sangat membantu diri dari penularan Covid-19.

“Ini contoh pengalaman saya langsung.  Kini adik-adik di Pekanbaru sudah diisolasi mandiri. Info dari adik saya bahwa satu minggu sebelum saya ke rumahnya di lokasi keempat, ada kawannya bertamu ke rumah yang baru pulang dari Jakarta bersin-bersin dan batuk di rumah saat bertamu, padahal sudah dikatakan untuk tidak masuk rumah tapi diabaikan,” tuturnya.

Isra/hantaran.co

Exit mobile version