Sijunjung, Hantaran.Co–Rendahnya daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menjadi persoalan utama dalam memperkuat perekonomian daerah, khususnya di Sumatera Barat. Banyak pelaku usaha yang masih terbatas dari segi keterampilan, inovasi produk, serta kemampuan manajerial.
Menjawab tantangan tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN, Athari Gauthi Ardi, menggagas kegiatan pelatihan dan silaturahmi bagi pelaku UMKM di Gedung Pancasila Muaro Sijunjung, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan bertema “Penumbuhan dan Pengembangan Wirausaha Baru Industri Kecil di Provinsi Sumatera Barat” ini merupakan hasil kolaborasi antara Athari Gauthi Ardi dengan Kementerian Perindustrian RI melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA). Program ini menjadi satu-satunya kegiatan pengembangan wirausaha baru yang dipusatkan di Kabupaten Sijunjung pada tahun 2025.
Athari menegaskan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kunci utama untuk memperkuat daya saing UMKM. Menurutnya, tanpa kemampuan dan keterampilan yang memadai, pelaku usaha akan sulit bertahan di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Alhamdulillah, kami dapat menghadirkan program prioritas ini untuk masyarakat pelaku UMKM. Sebab SDM atau skill yang dimiliki pelaku usaha merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Athari yang turut didampingi oleh Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, H. Daswanto, SE.
Program pelatihan ini diikuti oleh **350 peserta** dari berbagai sektor usaha kecil. Dari jumlah tersebut, **30 peserta terbaik** yang dinilai serius, potensial, dan memenuhi kriteria pengembangan usaha akan mendapatkan **bantuan peralatan dan perlengkapan usaha** dari Kementerian Perindustrian melalui Dinas Perindagkop Kabupaten Sijunjung.
Athari menjelaskan bahwa bantuan bagi 30 pelaku usaha terbaik tersebut telah dianggarkan dalam program tahun 2025. Ia berharap pelatihan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi mampu menghasilkan pelaku usaha yang produktif, mandiri, dan inovatif. “Jika dikelola dengan baik, potensi UMKM di Sijunjung sangat besar dan bisa menjadikan kabupaten ini sebagai sentra pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat,” ujarnya optimistis.
Lebih lanjut, Athari juga menyoroti pentingnya pemanfaatan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini. Menurutnya, generasi muda harus diarahkan agar menjadi wirausahawan produktif, bukan hanya pencari kerja. “Kita harus mengelola bonus demografi ini agar menjadi peluang, bukan beban pembangunan di masa depan,” tegasnya.
Sementara itu, Pranandang Adi Laksana selaku panitia pelaksana menjelaskan, pelatihan berlangsung selama tiga hari dengan metode 30 persen teori dan 70 persen praktik. Metode ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam mengelola dan mengembangkan usaha mereka.
“Pelatihan mencakup tiga bidang utama, yaitu bengkel, kue, dan anyaman. Peserta tidak hanya belajar membuat produk, tetapi juga bagaimana memasarkan dan meningkatkan nilai jualnya,”ujar Pranandang.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Bayu Fajar Nugroho, Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan Kemenperin RI; Wakil Bupati Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt; Sekdakab Sijunjung, Kadis Perindagkop Hasmizon, serta anggota DPRD Kabupaten Sijunjung,Aroni Basri, Aprisal PB, dan Zalmiati. Kehadiran para pemangku kebijakan ini menunjukkan komitmen bersama dalam mengembangkan potensi industri kecil di daerah.
Melalui kegiatan ini, Athari berharap lahir wirausaha baru yang tangguh dan mampu bersaing, tidak hanya di tingkat kabupaten tetapi juga di pasar yang lebih luas. “Saya ingin pelatihan ini menjadi langkah nyata bagi masyarakat Sijunjung untuk naik kelas, agar UMKM benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” pungkasnya.