Berita

Balai Bahasa Sumbar Gelar Uji Coba UKBI

41
×

Balai Bahasa Sumbar Gelar Uji Coba UKBI

Sebarkan artikel ini

PADANG, HANTARAN.Co— Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan tes untuk mengukur kemahiran berbahasa Indonesia lisan dan tulis, baik penutur jati maupun penutur asing. Tujuan UKBI pada dasarnya adalah untuk mengetahui, mengukur, dan membuktikan tingkat kemahiran berbahasa Indonesia seseorang. Dengan UKBI, peuji dapat memperbaiki dan meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia serta menumbuhkan sikap positif berbahasa Indonesia.

Saat ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sedang merancang tes UKBI untuk disabilitas rungu. Sehubungan dengan hal itu, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat melaksanakan Uji Coba UKBI Disabilitas Rungu, pada Rabu (9/10/2025). Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Lukman Ali, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat.

Peserta kegiatan adalah siswa SMP dan SMA yang berjumlah lima orang dan berasal dari tiga SLB di Kota Padang, yaitu SLB Negeri 1 Padang (2 orang), SLB Wacana Asih (1 orang), dan SLB YPPLB (2 orang). Siswa didampingi oleh satu orang guru pendamping dari setiap sekolah. Pelaksana kegiatan adalah Tim Kerja UKBI Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan aksesibilitas aplikasi; mendapat kecukupan informasi dalam aplikasi; mengetahui kelancaran pendaftaran dan pelaksanaan ujian; dan melakukan identifikasi atas kendala dan hambatan teknis yang terjadi. Selain itu, juga menilai kelayakan, efektivitas, dan keterpahaman soal.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, Rahmat, S.Ag., M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada guru pendamping dan siswa yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini.

“Selama ini UKBI hanya ditujukan untuk masyarakat umum (normal). Akan tetapi, kemahiran berbahasa juga harus dimiliki oleh masyarakat disabilitas, khususnya tuna rungu. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar tanpa hambatan,” katanya.

Sebelum tes UKBI, peserta terlebih dahulu diberikan sosialisasi tentang UKBI bagi disabilitas rungu yang disampaikan oleh Wahyudi, M.Hum. Dalam materinya, Bapak Wahyudi menyampaikan bahwa soal UKBI Rungu ini sama dengan UKBI biasa. Bedanya hanya pada seksi I, yaitu mendengarkan. Pada UKBI Rungu, seksi I ini disebut dengan memirsa karena pada seksi ini, peserta menonton video yang dilengkapi dengan takarir. Video pada seksi memirsa ini bisa diputar ulang satu kali lagi.

“Waktu yang disediakan untuk UKBI Rungu ini juga lebih lama, yaitu dua kali waktu maksimal UKBI biasa. Peserta melaksanakan tes UKBI paket II, yaitu seksi memirsa, merespons kaidah, membaca, dan menulis,” katanya. (*)