PADANG, hantaran.co– Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar menggelar vaksinasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum, pada Sabtu (14/8).
Rektor UIN Imam Bonjol Padang Martin Kustati mengatakan vaksinasi yang dilakukan sebagai bentuk upaya nyata kampus membantu pemerintah Sumbar dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19.
“Ini salah satu upaya dan langkah awal UIN Imam Bonjol Padang untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dalam penanganan pandemi Covid-19. Terima kasi kepada Polda Sumbar yang sudah bekerja sama menggelar vaksinasi pada hari ini,” katanya.
Ketua Dewan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Aidil Hikmah sebagai pelaksana vaksinasi massal mengatakan program vaksinasi yang sedang diupayakan oleh pemerintah mesti direspon dengan gerak cepat.
Mahasiswa, kata Aidil, mesti cepat dan tanggap dalam menyukseskan program vaksinasi. Hal ini bertujuan agar kekebalan massal cepat terwujud dan angka pasien Covid-19 bisa turun.
“Angka pasien Covid-19 yang tetap tinggi misalnya, akan memperpanjang masa diberlakukannya PPKM, yang ditakutkan nanti itu akan besar dampaknya ke kegiatan ekonomi orang tua kita. Dengan vaksinasi yang massif ini, tentu diharapkan ke depan tidak perlu lagi ada kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat,” ungkapnya.
Ketua Panitia Vaksinasi Massal, Mardian Susanto menyebutkan vaksinasi digelar di Aula Mansur Dt. Rangkayo Basa. Kuota peserta tersedia untuk 500 orang dan terdapat dua jenis vaksin yang digunakan yaitu Sinovac dan AstraZeneca.
Ia berterima kasih kepada mahasiswa dan masyarakat yang sangat antusias mengikuti vaksinasi.
“Kami awalnya tidak menyangka bakal seantuasias seperti ini. Sebab jangka persiapan yang mepet sehingga sosialisai juga terbatas. Namun, Alhamdulillah mendapatkan respon yang luar biasa,” katanya.
Tidak hanya diikuti oleh masyarakat dan mahasiswa di lingkungan UIN Imam Bonjol saja. Mardian menyebut peserta vaksinasi juga diikuti mahasiswa dari kampus lain di Kota Padang.
“Alhamdulillah, mahasiswa seharusnya bisa jadi contoh untuk menyukseskan vaksinasi. Sebagai mahasiswa juga harus memberikan penjelasan kepada masyarakat soal vaksin dan menjelaskan apa manfaat vaksin. Sebab selama ini berkembang isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tentang vaksin ini, sehingga masyarakat enggan untuk divaksin,” katanya.
(Riga/Hantaran.co).