PADANG, hantaran.co — Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Bung Hatta meluncurkan Program Studi (Prodi) Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan melalui kegiatan webinar atau seminar secara daring, Sabtu (24/7/2021).
Webinar bertemakan “Prospek Energi Terbarukan untuk Masa Depan Energi Indonesia” itu dibuka oleh Rektor UBH, Prof Dr Tafdil Husni, SE, MBA yang dihadiri juga oleh Prof. Dr. Reni Desmiarti, M.T., Dekan FTI UBH.
Webinar menghadirkan empat narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing dengan moderator Ir Eddy Soesilo M.Eng dan host webinar, Zulfadli, S.Kom, MSc.
Nara sumber pertama yakni Prof Ir Yazid Bindar, PhD., Dosen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan materi “Rute Memanen Energi Matahari”.
Selanjutnya, Ir Herry Martinus MM, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov Sumatera Barat dengan materi “Potensi dan Peluang Investasi Sektor Renewable Energi di Sumbar”.
Lalu Armaya Dadan, ST, MM, Direktur Eksekutif PT Tamaris Hidro yang mempresentasikan “Tantangan Pengembangan (PLTA) Hydropower Plant di Indonesia”.
Terakhir Djamaluddin Kurniadi, ST, dari PT Supreme Energy Muara Laboh dengan materi “Impian-Lingkungan, Sumber daya Energi dan Ekonomi Sumatera Barat”.
Rektor UBH, Prof Dr Tafdil Husni, SE, MBA, mengatakan, pendirian prodi ini rekomendasi dari Gubernur Sumbar sebelumnya Irwan Prayitno, dan berkat kerja sama dengan PT Supreme Energy Muaro Laboh, serta Institut Fur Angewandtes Stoffstrommanagement (IfaS) Birkenfeld-Germany.
“Peluang lulusan Prodi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan ini sangat besar dikarenakan Indonesia dan Sumbar memiliki sumber energi terbarukan yang berlimpah dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan,” katanya.
Kepala Dinas ESDM Sumbar, Herry Martinus, mengatakan UBH patut diapresiasi karena cepat tanggap menangkap peluang dengan meluncurkan Prodi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan yang juga pertama di Sumatera.
Ia mengatakan, Sumbar memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan energi terbarukan mulai dari matahari, air, panas bumi, angin, gelombang laut, biomassa dan biogas.
Secara geografis Sumbar memiliki 202 pulau, 1.158 desa dan nagari serta potensi laut, gunung dan danau yang luas untuk pengembangan dan investasi energi terbarukan.
Hingga tahun 2021 ini bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Sumbar mencapai 27 persen, sudah jauh di atas angka rata-rata nasional yang sekarang masih kisaran 16 persen.
” Pada tahun 2025 kita targetkan bauran energi terbarukan mencapai di atas 50 persen dan 2050 bisa di atas 70 persen sehingga membutuhkan SDM handal yang besar untuk mencapainya,” kata Herry Martinus.
Ia menambahkan 42 juta peluang kerja energi terbarukan menunggu para lulusan prodi ini. Dinas ESDM dengan berbagai program terus berupaya agar bauran energi terbarukan di Sumbar mencapai target yang diharapkan.
Host Zulfadli, S.Kom, MSc mengatakan bahwa webinar ini diikuti ratusan partisipan serta para pembahas dari berbagai latar belakang profesi dan keilmuan.
Pembahas di antaranya, Azizah, S. Pd (Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Dharmasraya), Ad Trisno George S. (Guru SMAN 10 Solok Selatan), Yuzelma, ST., M. Si (Guru teknik kimia SMKN 2 Pekanbaru, Riau), Zamroni Putra, ST., M.Si (Guru SMA Negeri 1 Painan) serta para jurnalis antara lain Afrianita (Harian Haluan), beserta jurnalis lainnya. (*)
Ita/hantaran.co