Tunaikan Niat Saat Isolasi Mandiri, Senator Muslim M. Yatim Bantu Alat Pernapasan untuk RSI Ibnu Sina Padang

DPD

Anggota DPD RI Muslim M. Yatim (dua dari kanan), saat menyerahkan bantuan pribadinya berupa HFNC, untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di RSI Ibnu Sina Padang, Kamis (26/8/2021). IST

PADANG, hantaran.co — Berawal dari pengalaman yang dirasakan selama menjalani isolasi mandiri (Isoman) karena terpapar Covid-19, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Muslim M. Yatim akhirnya menyalurkan bantuan High Flow Nasal Canula (HFNC) ke Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Padang, Kamis (26/8/2021).

Dalam momen penyerahan alat senilai Rp75 juta itu, Muslim menerangkan bahwa HFNC sebagai alat bantu pernapasan itu dapat digunakan untuk menaikkan saturasi oksigen pasien Covid-19 di RSI Ibnu Sina Padang. Pengadaan bantuan itu sendiri disiapkan lewat menyisihkan gajinya sebagai Anggota DPD RI.

“Saya berharap agar setidaknya bantuan ini dapat membantu penanganan pasien Covid-19 yang mengalami penurunan saturasi oksigen. Ini bantuan pribadi yang saya beli dari gaji sebagai anggota DPD RI,” kata Muslim.

Ada pun soal pengalaman yang membuatnya memutuskan menyalurkan bantuan tersebut, Muslim menyebutkan bahwa bergejala cukup berat saat terpapar Covid-19, tetapi dengan saturasi oksigen yang cukup baik bertahan pada angka 97. Namun, di saat bersamaan ia kerap mendengar pengumuman dari pengeras suara di masjid, bahwa ada warga yang meninggal dunia karena Covid-19.

“Jadi alasan mengapa bantuan HFNC ini yang saya salurkan, adalah alasan yang cukup emosional. Saat menjalani isolasi mandiri itu saya teringat salah satu hadis bahwa kesembuhan penyakit dapat diraih dengan bersedekah. Sehingga, akhirnya ia berniat bersedekah alat ini, yang Alhamdulillah dapat saya tunaikan hari ini,” ucapnya lagi.

Sementara itu, Direktur RSI Ibnu Sina Padang, Elfizon Amir menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Anggota DPD RI Muslim M. Yatim. Elfizon menjelaskan, bahwa Covid-19 hidup di saluran pernapasan, yang jika sampai ke ke paru-paru, maka seorang pasien akan menderita.

“Kalau sudah merusak, tentu akan mengganggu fungsi pernapasan karena paru-paru merupakan tempat pertukaran oksigen yang menyebabkan saturasi oksigen menjadi rendah. Jika tidak menggunakan alat bantu, ini akan membahayakan,” ujar Elfizon.

Menurut Elfizon, penggunaan HFNC bisa membantu menaikkan saturasi oksigen hingga 30. Jadi, saat saturasi pada angka 60, maka dapat dibantu naik menjadi 90. Alat ini bisa membantu pasien yang masih dalam kondisi sadar. Namun, jika kondisi pasien semakin berat, maka harus dibantu dengan alat ventilator.

“Selain untuk pasien Covid-19, HFNC ini juga bisa digunakan untuk pasien lain seperti mengalami infeksi paru-paru atau pneumonia,” ucapnya menutup. (*)

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version