Sumbar

Irigasi Anai Dua Masih Kering, DPRD Pariaman Desak Pemerintah Pusat Turun Tangan!

10
×

Irigasi Anai Dua Masih Kering, DPRD Pariaman Desak Pemerintah Pusat Turun Tangan!

Sebarkan artikel ini
DPRD Pariaman

PARIAMAN, HANTARAN.CO – Tujuh tahun sudah saluran irigasi Anai Dua di Kecamatan Pariaman Selatan berdiri megah, namun tanpa setetes air pun mengalir. Saluran yang seharusnya menghidupkan ratusan hektare sawah itu kini justru menjadi simbol kemandekan proyek infrastruktur pertanian di Kota Pariaman.

Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, Riza Saputra, menegaskan bahwa lembaganya menaruh perhatian serius terhadap persoalan yang telah menggantung terlalu lama ini. Ia menyebut, pembangunan irigasi tersebut bahkan telah mengorbankan puluhan hektare lahan masyarakat tanpa manfaat nyata bagi petani.

“Kami di DPRD sudah berulang kali menyuarakan ini. Irigasi Anai Dua bukan hanya soal infrastruktur, tapi menyangkut nasib petani dan ketahanan pangan daerah,” ujarnya, Selasa (23/9/2025).

Riza mengungkapkan, DPRD bersama Komisi I sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi irigasi bersama pemerintah daerah dan provinsi. Namun, sidak tersebut tidak membuahkan hasil maksimal karena Balai Wilayah Sungai (BWS), instansi yang memiliki kewenangan langsung atas proyek itu tidak hadir.

“Sidak saat itu tidak bisa berjalan tuntas karena pihak BWS tidak datang. Tapi kami tidak berhenti di situ, langkah-langkah lain terus kami tempuh agar persoalan ini segera mendapat perhatian,” katanya.

Menurutnya, keberfungsian irigasi Anai Dua sangat vital bagi masa depan pertanian di Pariaman Selatan. Sedikitnya 500 hektare lahan sawah menggantungkan harapan pada aliran air dari saluran tersebut. Jika berfungsi optimal, para petani dapat meningkatkan intensitas tanam dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun.

“Kalau irigasi ini jalan, produksi padi akan melonjak. Dampaknya bukan hanya untuk Pariaman, tapi juga bisa memperkuat ketahanan pangan Sumatera Barat,” katanya.

DPRD, lanjut Riza, akan terus mengawal persoalan ini hingga pemerintah pusat melalui kementerian terkait benar-benar menindaklanjuti. Ia tidak ingin proyek irigasi itu sekadar menjadi monumen beton tanpa manfaat bagi masyarakat.