SOLOK, hantaran.co—Tim Safari Ramadan (TSR) Kabupaten Solok yang diketuai Bupati Epyardi Asda mengunjungi Masjid Raya Singkarak, pada Rabu (28/4) malam. Dalam kunjungan tersebut Epy yang juga putra Singkarak meminta masyarakat meningkatkan Protokol Kesehatan.
“Saya mendapat laporan, Singkarak masuk daerah merah penyebaran covid-19. Untuk itu saya mengimbau masyarakat agar tetap memathui protokol kesehatan,”ucapnya.
Dijelaskannya, Presiden Joko Widodo melalui rapat online (zoom) memerintahkan kepala daerah untuk melaksanakan upaya pencegahan covid-19 terutama menjelang Lebaran.
“Pak Jokowi menekannya bagaimana penyebaran covid-19 bisa ditekan. Termasuk hubungannya dengan meningkatkan kembali perekonomian,”kata Epy.
Disampaikannya, covid-19 pada awal tahun sudah mulai turun. Namun pada Februari kembali meningkat. Bahkan saat ini sudah masuknya covid-19 yang berasal dari India.
“Ini karena sudah mulai longgarnya protokol kesehatan,”ucapnya.
Untuk mengatisipasi, Epy meminta dinas terkait, camat dan wali nagari untuk mendaftarkan nama-nama warga yang ingin divaksin dan di swab secara gratis.
“Catat daftar nama-nama warga di sini yang ingin divaksin dan swab gratis. Saya minta utamakan yang lansia dan pedagang. Ini agar Singkarak bisa menjadi zona hijau,”tutur Epy.
Kapolres Solok Kota AKBP Ferry Suwandi, yang ikut dalam rombongan TSR menyampaikan, agar masyarakat tetap mematahui protokol kesehatan.
“Patuhi protokol kesehatan. Karena kami akan melakukan tindakan dengan operasi yustisi. Kami menyasar lokasi berkerumunnya warga seperti pasar, kafe dan lainnya,”kata Ferry.
Ditambahkannya, pihaknya akan mengadakan rapat terkait kondisi Singkarak jika masih zona merah pada saat lebaran.
“Kami akan rapatkan dengan seluruh pihak terkait terkait kondisi ini. Jika masih merah bisa saja salat idulfitri ditiadakan. Namun, itu semua kita bicara dengan pihak terkait,”ujarnya.
Dalam kegiatan TSR tersebut, Epy menyerahkan bantuan senilai Rp10 juta kepada pengurus masjid dan satu unit jam digital.
(Rivo/Hantaran.co)