Fokus

TOTAL KASUS 10 RIBU LEBIH, Sumbar Semakin Diuji Covid-19

×

TOTAL KASUS 10 RIBU LEBIH, Sumbar Semakin Diuji Covid-19

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan jajaran, didampingi Dirut RSUP Dr. M. Djamil Yusirwan dan jajaran, saat meninjau persiapan tambahan 68 tempat tidur khusus perawatan intensif pasien Covid-19 bergejala berat, Jumat (16/10/2020). IST/HUMASPROV



Dibanding dengan periode awal di Maret hingga awal Juli 2020, kunjungan pasien berat ke RSUP M Djamil meningkat 200 sampai 300 persen. Sebelumnya di periode awal, ICU kita tidak pernah penuh. Saat ini, muatan 3 tempat tidur di satu ruangan sudah terisi 5 tempat tidur.


Yusirwan Yusuf
Direktur RSUP Dr. M. Djamil


PADANG, hantaran.co — Dalam rentang waktu tujuh bulan sejak Maret lalu, lebih dari 10 ribu warga Sumbar terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan, dalam 24 jam terakhir hingga Jumat (16/10) siang, tercatat kasus positif dalam sehari menyentuh angka 500 kasus lebih. Penerapan protokol kesehatan dan kesiapan sarana prasarana medis Sumbar betul-betul diuji.


Sebelumnya pada Rabu dan Kamis, 14 dan 16 Oktober 2020, Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar telah mengumumkan angka tambahan kasus yang mencengangkan, yaitu 357 kasus baru pada Rabu, dan 340 kasus baru sehari setelahnya. Lalu pada Jumat kemarin, laporan sementara Satgas menunjukkan penambahan kasus yang meningkat tajam dan menjadi rekor tertinggi dengan total 506 kasus.


Sejumlah tokoh dan pejabat pun dikabarkan terinfeksi virus corona dalam beberapa hari terakhir. Seperti Rektor UIN Imam Bonjol Padang yang membuat pengumuman secara terbuka. Bahkan, UIN Imam Bonjol beserta dua kampus besar lain di Kota Padang, Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang (UNP) menelurkan kebijakan lockdown (penutupan akses ke kampus) untuk beberapa waktu ke depan.


Menyikapi peningkatan kasus yang signifikan sejak September dan Oktober ini, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP) memastikan bahwa salah satu penyebab utama makin tingginya kasus positif adalah ketidaktaatan warga dalam melaksanakan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak fisik.


“Sampai kini memang masih naik turun, tapi kita di Sumbar, testing (pengecekan) dan tracking (pelacakan) masih bagus. Namun, dengan makin banyaknya kasus, maka isu sekarang adalah potensi keterbatasan sarana di rumah sakit untuk memberikan perawatan,” kata IP saat memantau kesiapan pembukaan 68 tempat tidur baru khusus penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang, Jumat (16/10/2020).


IP menyebutkan, sejauh ini untuk menyikapi penambahan pasien, Pemprov Sumbar telah memastikan tersedianya Asrama Haji untuk lokasi karantina pasien bergejala ringan, yang bisa menampung setidaknya 200 lebih pasien Covid-19. Selain itu, di kota/kabupaten hingga ke nagari-nagari, juga telah disiapkan banyak sarana isolasi atau karantina pasien positif.


“Ada salah satu perusahaan negara yang sehari ini 77 positif di sana. Mereka inisiatif bentuk sarana karantina sendiri. Karena memang kalau andalkan sarana pemerintah saja, tidak akan cukup,” kata IP lagi.


Selain itu, terkait kesiapan Rumah Sakit (RS) di Sumbar untuk memberikan perawatan terhadap jumlah pasien yang terus bertambah, IP menjelaskan bahwa RSUP Dr. M. Djamil tengah mempersiapkan 68 tempat tidur (TT) ICU tambahan untuk memberikan penanganan pada pasien dengan kondisi berat.


“M. Djamil kita harapkan mengutamakan pasien yang berat. Selain itu RS Achmad Mochtar Bukittinggi juga tengah mempersiapkan tambahan. Target kita mengurangi kematian dan meningkatkan kesembuhan,” kata IP lagi.


Pasien Berat 200-300 Persen


Di lokasi yang sama, Direktur Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang Yusirwan Yusuf menyebutkan, keputusan melakukan penambahan tempat tidur ICU di rumah sakit tersebut memang tak terlepas dari makin tingginya kasus positif di Sumbar. Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta rumah sakit untuk menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.


“Kami di rumah sakit menangkap perintah Presiden ini lebih spesifik. Kalau soal menurunkan angka kematian dan menaikkan angka kesembuhan, bukan spesifik ke kepala daerah lagi ini, tapi kepada rumah sakit agar memberikan pelayanan yang optimal terhadap pasien positif Covid-19,” kata Yusirwan, didampingi Direktur SDM, Pendidikan, dan Umum RSUP Dr. M. Djamil Padang, Dovy Djanas.


RSUP Djamil menyadari, sambung Yusirwan, bahwa kemampuan rumah sakit di daerah tak merata dalam memberikan penanganan bagi pasien dengan kondisi berat. Terkadang, ketersediaan alat menjadi masalah. Namun kadang, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang tak mencukupi.


Sebelumnya, RSUP Dr. M. Djamil sendiri memiliki total 36 tempat tidur ICU. Namun, dengan peningkatan jumlah pasien berstatus kondisi berat yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, rumah sakit tersebut mengambil langkah segera menyiapkan 68 tempat tidur khusus untuk intensif atau ICU.
“Jika dibandingkan dengan periode awal pada Maret hingga awal Juli 2020, pasien berat itu meningkat 200 sampai 300 persen. Sebelumnya di periode awal, ICU kita tidak pernah penuh. Sekarang muatan 3 tempat tidur per ruangan itu sudah diisi 5 tempat tidur. Jadi ada yang kita ambil alat-alat dari ruang lain, dikirim ke ICU,” katanya lagi.


Untuk saat ini, RSUP Dr. M. Djamil tengah merawat 80 pasien. Namun, khusus untuk pasien bergejala berat yang dirawat secara intensif, saat ini berjumlah 12 orang pasien dewasa dan 6 pasien bayi. “Total ada 18 pasien di ICU, tapi yang di HCU itu ada 80 orang seluruhnya,” kata Yusirwan menutup.


506 Kasus Sehari


Sementara itu berdasarkan laporan sementara Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, dalam 24 jam terakhir hingga pukul 08.00 WIB, tercatat 506 kasus positif Covid-19 baru di Sumbar. Kota Padang makin menunjukkan tambahan kasus mencengangkan dengan total 330 kasus baru.
“Kami menerima hasil pemeriksaan 4.042 spesimen yang diperiksa di laboratorium Fakultas Kedokteran Unand dan Lab Veterenir Baso Agam. Hasil sementaranya, 506 orang terkonfirmasi positif, dan sementara ini tambahan kasus sembuh 105 orang,” kata Jasman Rizal.


Jasman merincikan, 506 kasus baru tersebut berasal dari pemeriksaan di BIM dengan 26 kasus, Kota Padang 330 kasus, Bukittinggi 2 kasus, Kabupaten Pasaman 1 kasus, Kabupaten Kep Mentawai 4 kasus, Sawahlunto 10 kasus, Tanah Datar 18 kasus, Lima Puluh Kota 4 kasus, Dharmasraya 2 kasus, Pesisir Selatan 14 kasus.
Selanjutnya, Kota Solok 13 kasus baru, Payakumbuh 11 kasus, Agam 5 kasus, Kota Pariaman 17 kasus, Sijunjung 18 kasus, Pasaman Barat 5 kasus, Kabupaten Solok 18 kasus, Kabupaten Padang Pariaman 27 kasus, Solok Selatan 5 kasus, dan Kota Padang Panjang dengan 15 kasus baru. (*)

Ishaq/hantaran.co