Berita

Pemangkasan TKD Ujian Kemandirian

12
×

Pemangkasan TKD Ujian Kemandirian

Sebarkan artikel ini
TKD

PADANG, HANTARAN.Co–Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) merumuskan sejumlah  strategi untuk merespons kebijakan pemangkasan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) oleh pemerintah pusat dalam forum rapat staf yang digelar di Kantor Gubernur Sumbar, Jumat (10/10/2025) kemarin.

Dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh kepala OPD di lingkup Pemprov Sumbar itu, Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy menyatakan bahwa kebijakan pemangkasan TKD harus dibaca sebagai ujian kemandirian dan kedewasaan fiskal daerah.

Menurut Vasko, selama ini masih terlalu  banyak instansi pemerintah yang masih nyaman menggantungkan programnya pada Dana Perimbangan, tanpa keberanian menggali sumber pendapatan sendiri.

“Sudah bukan zamannya lagi bekerja santai di zona nyaman. Pemangkasan TKD ini adalah alarm bagi kita semua untuk berbenah. Setiap OPD harus berani berinovasi, mencari peluang baru, dan menggali potensi yang bisa menambah pendapatan daerah,” ujarnya.

Vasko menyebut, kebijakan efisiensi nasional memang tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya akan jauh lebih berat bila daerah tidak segera menyesuaikan pola kerja. Oleh karena itu, Pemprov Sumbar kini mengarahkan seluruh perangkat daerah untuk berpikir produktif, lintas sektoral, dan kolaboratif.

Ia menekankan pentingnya perubahan mental aparatur dari sekadar menjalankan rutinitas administratif menjadi aparatur yang mampu memproduksi nilai ekonomi bagi masyarakat.  “Kita sering kali terlalu sibuk menampilkan keberhasilan, tapi menutupi masalah. Kalau ingin maju, kita harus terbuka, jujur, dan siap mencari solusi bersama,” ujarnya.

Menurut Vasko, kemandirian fiskal bukan sekadar jargon, melainkan satu-satunya cara agar Sumbar tetap mampu menggerakkan pembangunan di tengah keterbatasan pusat. Ia mengingatkan, tidak ada lagi ruang bagi pimpinan OPD untuk berlindung di balik alasan minimnya dana pusat.  “Pendapatan daerah adalah kunci kemandirian Sumbar. Tanpa itu, kita hanya bergantung, bukan berkembang,” katanya.

Rapat yang berlangsung hampir tiga jam itu menghasilkan sejumlah komitmen bersama antara pimpinan OPD dan jajaran Pemprov. Intinya, setiap dinas harus mampu menciptakan sumber pendapatan baru dan meningkatkan efisiensi belanja daerah.

Seluruh OPD diminta segera memetakan potensi dan hambatan di lapangan untuk kemudian dituangkan dalam rencana inovasi peningkatan PAD.

“Kita mulai era kerja nyata. Yang mau bekerja sungguh-sungguh akan kami dukung, yang hanya duduk manis akan tertinggal. Ini bukan ancaman, tapi komitmen bersama,” tutur Vasko.

Dari hasil rapat tersebut, Pemprov juga berencana membentuk tim lintas OPD yang akan mengkoordinasikan strategi penguatan fiskal daerah. Mulai dari pengelolaan aset, optimalisasi layanan publik, hingga pengembangan sumber pendapatan nonkonvensional seperti pariwisata, energi, dan digitalisasi layanan.

 Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat akan memangkas hingga Rp2,6 triliun anggaran TKD untuk Sumbar pada tahun anggaran 2026 mendatang. Untuk Pemprov Sumbar, pemangkasan TKD tahun anggaran 2026 tercatat mencapai Rp533 miliar.