LIMA PULUH KOTA, hantaran.co — Penerapan digitalisasi di nagari merupakan suatu keharusan yang semakin mendesak di era teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Digitalisasi memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan di nagari.
Berangkat dari kondisi ini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Padang (UNP) memberikan pemahaman dan pelatihan kepada perangkat Nagari Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, tentang digitalisasi nagari.
Ketua PKM FIP UNP, Dr Ulvia Rahmi, mengatakan, keinginan untuk menjadikan digital nagari sesuai amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dalam hal ini tim memilih Nagari Sariak Laweh untuk penerapan nagari berbasis digital.
“Masyarakat nagari dapat mengakses informasi mengenai pertanian, kesehatan, pendidikan, dan berbagai hal lainnya melalui website nagari mereka. Ini akan membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat nagari dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik,” katanya didampingi Anggota Bayu Ramadhani Fajri, S dan Winanda Amilia, Jumat (26/8) di Padang.
Disebut Dr Ulvia Rahmi, digitalisasi dapat membantu masyarakat nagari dalam mengembangkan potensi ekonominya. Contohnya, pasar digital atau platform e-commerce dapat membantu petani dan pengrajin nagari untuk menjual produk mereka secara online, sehingga menjangkau pasar yang lebih luas. “Ini akan meningkatkan pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada perantara,” katanya.
Penerapan digitalisasi memungkinkan penyediaan pelayanan publik yang lebih efisien. Pendaftaran kelahiran, kematian, layanan kesehatan, dan administrasi lainnya dapat dilakukan secara elektronik, mengurangi birokrasi dan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan tersebut.
Lebih lanjut disebut Dr Ulvia Rahmi, digitalisasi juga membuka peluang baru dalam pendidikan di desa. Dengan akses terhadap platform pembelajaran online, siswa desa dapat memperoleh materi pelajaran yang lebih beragam dan interaktif. Ini juga mendukung pendidikan jarak jauh atau online learning, terutama di masa pandemi atau dalam situasi sulit lainnya.
“Ketika Nagari Sariak Laweh menerapkan digitalisasi, dapat mempermudah pendataan kesehatan masyarakat desa dan pemantauan penyakit. Telemedicine atau layanan kesehatan jarak jauh dapat membantu masyarakat desa mendapatkan konsultasi medis tanpa harus bepergian jauh ke kota,” ujarnya.
Ditambahkan Winanda Amilia, digitalisasi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program di nagari. “Platform digital dapat digunakan untuk menyelenggarakan forum diskusi, jajak pendapat, atau pengumpulan masukan dari masyarakat, sehingga kebijakan dan program yang dijalankan lebih sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.
“Penerapan digitalisasi di nagari harus dilakukan secara berkelanjutan dan inklusif. Diperlukan pendekatan yang memperhitungkan ketersediaan infrastruktur teknologi, literasi digital masyarakat, serta pelatihan dan pendampingan yang diperlukan agar digitalisasi benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi perkembangan desa secara keseluruhan,” ujarnya.
Wali Nagari Sariak Laweh, Alex Achmadi Dt Bagonjong, menyebut, hadirnya dosen-dosen dari FIP UNP ke Nagari Sariak Laweh diharapkan akan memberikan dampak yang luar biasa, mengingat materi yang disajikan berupa nagari berbasis digital. “Apalagi digitalisasi ini merupakan sebuah keharusan yang harus dimiliki nagari, terutama Nagari Sariak Laweh ini. Diharapkan bagi perangakat nagari yang mendapat pembekalan ini dapat mengikuti dengan sebaik mungkin dan menyerap semua informasinya dengan baik,” katanya. (h/*)
hantaran.co