PESSEL, hantaran.co — Sepasang suami istri (Pasutri) nekat menghabisi nyawa ponakan kandungnya hanya gara-gara merasa sakit hati akibat tidak dihargai oleh korban.
Lebih kurang 24 jam, hal tersebut berhasil diungkap jajaran Reskrim Polres Pessel, setelah mendapat laporan dari Kapolsek Ranah Pesisir terkait adanya penemuan mayat di semak-semak yang berjarak tidak jauh dari kediaman korban, tepatnya di Kampung Koto Baru, Nagari Sungaitunu Barat, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan.
“Dari keterangan kedua pelaku, mereka nekat menghabisi nyawa korban hanya karena dendam sakit hati akibat merasa tidak dihargai oleh korban,” ujar Kapolres Pessel, AKBP Ari Wibowo, melalui Kasat Reskrim, AKP Allan Budi Kusumah, pada wartawan di Painan, Jumat (6/11/2020).
Adapun kronologis kejadian kata Allan, pada Kamis 5 November 2020, sekira pukul 2.30 WIB, “SA” (korban) pulang kerumah sehabis bermain dari luar, selanjutnya ia langsung tidur di ruang tamu dengan menggunakan sehelai tikar. Pada keesokan harinya pukul 7.00 WIB sudah ditemukan saja oleh nenek korban “J” menjadi mayat dalam keadaan tertelungkup tanpa baju sekitar 200 meter di belakang rumahnya.
Dan selanjutnya berdasarkan olah TKP dan keterangan sejumlah saksi, semua yang ada di rumah korban dibawa ke Mapolsek Ranah Pesisir untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sekira pukul 21.00 WIB bertempat di Mapolsek Ranah Pesisir, Iptu Andi Yanuardi beserta jajaran dan Tim Opsnal Reskrim Polres Pessel beserta unit Identifikasi dapat mengungkap pelaku pembunuhan “SA” dengan tersangka “RY” dan “EY”.
“Adapun terhadap pelaku terancam KUHP Pasal 338 juncto 340. Pasal 340 KUHP menjelaskan tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. Sedangkan Pasal 338 KUHP menjelaskan tindak pidana pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara,” ucapnya menjelaskan.
Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Koto Baru, Nagari Sungaitunu Barat, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, gempar dengan penemuan sesosok mayat di semak-semak daerah sekitar.
Kapolsek Ranah Pesisir, Iptu Andi Yanuardi, menyebutkan, sosok mayat tersebut diketahui bernama Danil (16), seorang pelajar yang masih duduk di bangku kelas 1 SMU 2 Sungaitunu. “Ya, korban pertamakali ditemukan oleh neneknya sekitar pukul 07.00 WIB, yang berjarak tidak jauh dari belakang rumahnya,” ujarnya pada wartawan, Kamis (5/11/2020).
Sebelumnya, korban diketahui pulang bermain dari luar sekira pukul 02.30 dini hari dan langsung tidur diruang tamu menggunakan tikar dan bantal. Kemudian paginya sudah ditemukan saja dibelakang rumahnya dalam keadaan tertelungkup tanpa menggunakan baju. Sementara, dari pintu samping rumahnya sampai ke lokasi berjarak sekitar 200 meter terdapat bercak darah dan bekas korban di tarik. Sebab, tanah terlihat seperti ada bekas tarikan benda. “Sebelum korban meninggal dunia ada terdapat bekas luka dan banyak darah di kepala korban. Ia pertamakali ditemukan oleh neneknya sendiri Inun (65),” katanya.
Hingga kini, ia belum bisa memastikan penyebab meninggalnya sosok pelajar tersebut. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut. “Saat ini Kapolres mengintruksikan tim identifikasi dan buser langsung kelapangan untuk mendalami penemuan mayat tersebut. Nanti, bagaimana perkembangannya kami sampaikan kembali,” tuturnya. (*)
Okis/hantaran.co