Tarawih di Rumah atau di Masjid?

Ustaz

Ustaz Dr. Aldomi Putra, S.Th.I, M.A,. IST

(Dr. Aldomi Putra, S.Th.I, M.A)

Pertanyaan: Mana yang lebih baik salat tarawih di rumah bersama keluarga ketimbang di masjid?

Dari Yogi Desri Putra di Padang 

Jawaban :

Shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari di bulan Ramadhan. Shalat tarawih juga disebut dengan qiyam al-Lail/qiyam al-Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda;

عن ابن شهاب قال أخبرني أبو سلمة أن أبا هريرة رضي الله عنه قال  : سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول لرمضان ( من قامه إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه )

Dari Ibn Syihab ia berkata, telah mengkhabarkan kepadaku Abu Salamah bahawa Abu Hurairah r.a berkata; aku mendengar Rasulullah SAW bersabda terkait Ramadhan “Siapa yang mendirikannya dengan penuh keimanan dan perhitungan Allah ampuni dosanya yang berlalu. (H.R Bukhari).

Ibn Hajar al-‘Asqalânî menjelaskan terkait dengan penamaan shalat tarawih sebagai berikut;

سُمِّيَتْ الصَّلَاة فِي الْجَمَاعَة فِي لَيَالِي رَمَضَان التَّرَاوِيحَ لِأَنَّهُمْ أَوَّلَ مَا اِجْتَمَعُوا عَلَيْهَا كَانُوا يَسْتَرِيحُونَ بَيْنَ كُلّ تَسْلِيمَتَيْنِ

Dinamakan shalat jamaah pada malam Ramadhan dengan Tarawih karena bahwa sesungguhnya para sahabat pertama kali melaksanakannya, beristirahat pada setiap dua kali salam. (Ibn Hajar al-‘Asqalânî, Fath al-Bârî bi Syarh Shahîh al-Bukhârî, al-Qâhirah: Dâr al-Hadist,1424H/2004M, Juz 4, hal.291).

Shalat tarawih pada mulanya dilakukan oleh Rasulullah SAW beserta pada sahabat di Masjid, ini berdasarkan hadis Aisya r.a yang menerangkan bahwa Rasulullah melaksanakan shalat sunnah tarawih 3 hari berturut-turut di Masjid, dan hari ke empat Rasulullah tidak terlihat datang ke mesjid, dengan alasan Rasulullah SAW khawatir akan difardukannya shalat tarawih itu bagi umatnya. (baca: shahih bukhari).

Pada masa Umar Ibn Khatab r.a, ia mendapati umat terpisah-pisah melakukan shalat tarawih di Masjid, sehingga Umar ibn Khattab menyatukan umat dengan satu imam di Masjid, dengan menunjuk Ubai Ibn Ka’ab sebagai imamnya, kemudian Umar berkata nikmat ini adalah nikmat bid’ah (نعم البدعة هذه). (keterangan lebih lanjut lihat Ibn Hajar al-‘Asqalânî, Fath al-Bârî bi Syarh Shahîh al-Bukhârî, al-Qâhirah: Dâr al-Hadist,1424H/2004M, Juz 4, hal.292-293).

Dari keterangan di atas dapat dipahami bahwa, shalat sunnah tarawih pada dasarnya dilaksanakan di Masjid. Tidak hadirnya Rasulullah SAW pada hari ke empat dan seterusnya bukan berarti shalat sunnah tarawih itu hanya disunnahkan 3 hari di Masjid dan selebihnya di rumah, melainkan kekhawtiran Nabi SAW akan diwajibkan juga shalat tarawih itu bagi umatnya. Temuan Umar Ibn Khattab terkait pelaksanaan shalat tarawih yang terpisah-pisah dilakukan oleh umat di masjid, menunjukkan bahwa shalat tarawih disunnahkan pelaksanaannya di Masjid. 

Pada masa pandemi, jika yang berwenang melarang pelaksanaan shalat tarawih berjamaah di Masjid seperti Ramadhan tahun lalu, dikarenakan khawatir akan menyebarnya virus corona, shalat sunnah tarawih dengan keluarga di rumah lebih di anjurkan. Namun jika tidak dikhawatirkan lagi ada virus atau wabah yang mengancam, maka shalat sunnah tarawih di Masjid akan lebih afdal.

Wallahu ‘Alam

Rubrik tanya jawab hadir setiap Senin hingga Sabtu selama Ramadan 1442 Hijriah/2021 Masehi di Harian Haluan dan hantaran.co. Rubrik ini diasuh oleh Ustaz Dr. Aldomi Putra, S.Th.I, M.A, Dosen STAI Yastis Padang, Wakil Sekretaris PD Tarbiyah-Perti Sumbar, Alumnus MTI Canduang, IAIN Imam Bonjol Padang, dan Pascasarjana S3 Institut PTIQ Jakarta. (*)

Exit mobile version