Tangis Guru Dilam di Depan Bupati Solok, Kelas Tak Berpintu, jadi Tempat Tidur Anjing

tangis guru dilam bupati solok

Kepala Sekolah SDN 21 Dilam Uniang, saat berbicara dengan tiga orang muridnya di ruang kelas pada Rabu (3/8/2022)

SOLOK, hantaran.co—Pagi itu menjadi sejarah sekaligus tumpang harapan bagi Uniang (58), kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 21 Dilam, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok. Betapa tidak, sekolah yang berada di pinggang bukit itu dikunjungi Bupati Solok Epyardi Asda.

Namun, hujan yang mengguyur sejak pagi membuat lokasi acara menjadi becek. Para guru pun hanya pasrah. Kerena tak ada lahan berbeton, hanya tanah kuning melingkari sekolah.

Meski begitu, pertemuan guru-guru dengan Epyardi Asda menjadi momen untuk bercerita, dan mengungkapkan kondisi sekolahnya.

Uniang yang menjadi pemimpin di sekolah itu tak kuat menahan haru, air matanya pecah. Sambil bercerita ia mengungkapkan, bahwa sekolah yang ia tempati memiliki 68 anak dari kelas 1 hingga 6.

“Namun, untuk kondisi sekolah kami memprihatinkan, tak ada pintu, jendela, tapi kami ada dikasih triplek oleh warga untuk menutup (jendela) yang lain. Lantai pun masih cor kasar, tak jarang anjing tidur dan pun buang kotoran di kelas ini,”kata Uniang sambil mengusap air mata.

Uniang juga mengatakan, untuk sanitasi seperti WC juga tidak layak untuk digunakan. Tak hanya itu, kondisi para pengajar masih berstatus honorer yang hanya digaji Rp200 ribu.

Bahkan sehari-hari, kata Uniang dengan gaji Rp200 ribu para guru harus mengeluarkan uang Rp10 ribu untuk mengisi BBM motor. Hal ini karena sebagian guru juga tinggal di lokasi yang jauh dari sekolah.

“Pengajar ada 9 orang, guru yang ASN dan (PPPK) hanya dua selebihnya hanya honorer. Bahkan saya harus menyampaikan kepada mereka (guru honorer) jika tidak ada uang untuk beli minyak motor ga usah ke sekolah dulu. Saya juga menguncapkan terima kasih kepada para suami mereka (guru honorer), sudah mau memberikan makan anak saya (para guru honorer) dan mengizinkannya pergi mengajar ke sekolah,”ucapnya.

Bupati Solok Epyardi Asda yang mendengar jeritan para guru itu langsung memerintahkan dinas pendidikan untuk memperbaiki ruang sekolah tersebut. Bahkan lahan di sekitar lokasi acara yang becek untuk segera dicor dengan semen.

“Saya perintahkan dinas pendidikan. Tolong dicatat, segera perbaiki ruang sekolahnya, lantainya kasih keramik. Lalu cor dengan semen lahan sekolah,”ujarnya.

Epyardi berharap, agar para guru tetap semangat untuk memberikannya ilmunya kepada para murid. Karena baginya guru adalah pahlawan yang menciptakan generasi yang berilmu untuk Kabupaten Solok.

“Tetap semangat, saya tidak bisa berdiri di sini kalau tidak ada jasa guru. Dan alhadulilah saya menjadi bupati juga bukan untuk mencari jabatan dan uang. Tetapi hanya ingin mengabdi sebegaimana dengan para guru. Di sisa umur saya ini saya wakafkan hanya untuk berbuat dan ingin menjadi manusia yang berguna di mata Allah,”tuturnya.

Dijelaskannya, selain sekolah, ia juga mendapat permintaan dari masyarakat Dilam, diantaranya adalah pembukaan jalan usaha tani.

“Karena kita punya ekskavator maka kami serahkan ke Nagari Dilam untuk membuka lahannya. Dan alhamdulilah sudah saya lihat sudah mulai dibuka,”kata Epyardi.

Bantuan Athari Gauti Ardi dan Ivoni Munir

Kedatangan Bupati Solok Epyardi Asda ke SD 21 Dilam juga dihadiri oleh anggota DPR RI Athari Gauti Ardi dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir.

Dalam pertemuan dengan guru dan masyarakat, Athari menerima permintaan warga untuk bedah rumah dan irigasi.

“Saya di komisi V yang bermitra dengan Kementerian PUPR. Inshalah usulan bapak ibu untuk bedah rumah saya masukan, tapi tentunya di 2023, karena di 2022 ini programnya sudah berjalan. Untuk itu saya minta pak wali nagari mendata rumah yang akan dibedah,”ucapnya.

Selain itu kata Athari, terkait dengan permintaan warga untuk irigasi, ia juga akan mengusahakan di tahun 2023.

“Inshaallah 2023 permintaan ini kami perjuangkan di pusat,”ujarnya.

Sementara Ivoni Munir yang berasal dari Partai PAN, ikut prihatin dengan kondisi sekolah dasar 21 Dilam itu. Sebagai putra asli Kinari yang bertetangga dengan Dilam Ivoni berjanji melalui pokirnya untuk membantu mengisi mobiler sekolah.

“Inshaallah bapak ibu, dengan pokir saya akan saya bantu mengisi mobiler sekolah ini,”ujarnya.

(Dafit/hantaran.co)

Exit mobile version