Kendari, HANTARAN.CO — Rangkaian babak penyisihan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis (STQH) Nasional ke-28 di Kendari, Sulawesi Tenggara, resmi berakhir. Penampilan cabang Tafsir Bahasa Arab Putra menjadi penutup perjuangan kafilah Sumatera Barat di panggung babak penyisihan.
Turut hadir memberikan dukungan Plt. Kakanwil Kemenag Sumbar diwakili Kabid Penais Zawa, Abrar Munanda, bersama Kabid Urais Yosef Chairul, Kakan Kemenag Kota Payakumbuh, Hendri Yazid, Kabag Kesra Hendri Hasbullah, serta sejumlah pelatih dan pendamping kafilah, Kamis (16/10/25).
Di babak terakhir ini, peserta asal Sumbar, Emir M. Kassidy, tampil luar biasa dengan penguasaan materi yang kuat dan pembawaan tenang. Anak luar biasa berkebutuhan khusus ini berhasil menyelesaikan penampilannya dengan baik meski mendapatkan satu kali bel.
Penampilannya mendapat apresiasi dari para pendamping dan pelatih yang menyaksikan langsung di arena lomba. Rahimul Amin salah seorang pelatih tahfiz bangga dengan kemampuan Emir yang tampil bersemangat dan percaya diri.
“Alhamdulillah meski berkebutuhan khusus, Emir diberi anugerah oleh Allah bisa menghafal 30 juz ayat suci. Penampilannya pun tak kalah dari peserta lain yang normal,” ungkap Imam Besar Masjid Raya lulusan Mesir ini.
Sementara itu, Lucky Batan Patra, peserta cabang Tahfiz 30 Juz Putra, juga tampil memukau dengan hafalan bersih tanpa bel. Cabang tafsir Bahasa Arab ini cukup berat, selain harus menghafal 30 Juz, ia juga harus bisa mensarah dan menafsirkan ayat tersebut, kata Rahim.
Sementara itu dari mimbar tilawah anak-anak juga tampil penuh semangat. Namun sangat disayangkan satu hari jelang tampil Tirta harus kehilangan suaranya. Penampilannya ditunda satu hari dari hari Selasa ke Kamis.
Namun ketiga penampilan ini menjadi penutup manis bagi kafilah Sumatera Barat yang telah berjuang sejak awal di babak penyisihan dengan semangat dan disiplin tinggi.
Abrar menyampaikan apresiasi atas perjuangan dan konsistensi para peserta yang telah memberikan penampilan terbaiknya. “Alhamdulillah, seluruh peserta kita tampil maksimal. Mereka sudah berusaha sebaik mungkin, dan kita optimis hasilnya akan menggembirakan,” ujarnya, Rabu (15/10/25).
Ia juga menegaskan bahwa perjuangan di STQH bukan semata-mata tentang kompetisi, melainkan juga tentang semangat pengabdian dalam mengagungkan kalam Allah SWT.
“Kita berharap anak-anak tetap menjaga semangat dan kesehatan menjelang pengumuman hasil. Insya Allah, dengan niat yang tulus dan usaha yang maksimal, hasil terbaik akan Allah berikan untuk Sumatera Barat,” tambahnya.
Seluruh kafilah kini menanti hasil pengumuman final yang dijadwalkan pada Jumat (17/10/25). Meski hasil belum diumumkan, suasana optimisme dan kebersamaan terus terasa di pemondokan kafilah Sumatera Barat — menandai semangat pantang menyerah dalam membawa nama daerah di panggung nasional. (*)