SerbaSerbi

SYM Hidupkan Budaya Lokal Lewat Pertunjukan Modern

6
×

SYM Hidupkan Budaya Lokal Lewat Pertunjukan Modern

Sebarkan artikel ini
SYM

Sawahlunto,hantaran.Co–Di balik kemegahan warisan dunia tambang batubara yang menjadikan Sawahlunto dikenal hingga ke mancanegara, kini muncul semangat baru dari generasi mudanya. Mereka menyebut diri sebagai Sawahlunto Youth Movement (SYM), sebuah komunitas seni yang beranggotakan anak-anak muda kreatif yang berkomitmen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal lewat karya pertunjukan modern.

Komunitas ini menjadi wadah bagi generasi muda Sawahlunto untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus menjaga identitas budaya daerahnya. Anggotanya beragam, mulai dari pelajar usia 12 tahun hingga mahasiswa, yang menekuni bidang tari, musik, dan teater. Bagi mereka, berkesenian bukan sekadar kegiatan hiburan, tetapi juga bentuk nyata kecintaan terhadap tanah kelahiran.

“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya Sawahlunto tidak berhenti di sejarah tambang, tapi juga bisa hidup dalam tarian, musik, dan pertunjukan yang relevan dengan masa kini,” ujar Geny Rivani, koreografer sekaligus salah satu penggerak SYM, Jumat (17/10/2025).

SYM mulai dikenal luas setelah debut mereka yang memukau di ajang Sawahlunto International Music Festival (SIMFES) 2024. Dalam festival tersebut, mereka menampilkan pertunjukan kolosal bertajuk The Magical Land of Sawahlunto. Karya ini memadukan unsur mitos, sejarah, dan budaya lokal dengan pendekatan teatrikal yang penuh energi dan warna, membuat penonton terpukau oleh kekayaan artistik yang mereka hadirkan.

Pertunjukan itu menjadi tonggak penting bagi perjalanan SYM. Dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah semakin mengalir setelah melihat potensi luar biasa para seniman muda tersebut. Mereka dianggap berhasil menghadirkan kembali daya tarik budaya Sawahlunto dalam format modern yang mampu diterima lintas generasi.

Memasuki tahun 2025, kiprah Sawahlunto Youth Movement semakin gemilang. Mereka tampil di berbagai ajang seni dan budaya, antara lain Grebeg Suro, SAMUSI (Sawahlunto Music and Cultural Festival), dan SISSCA (Sawahlunto International Silungkang Songket & Culture Art). Di setiap penampilan, SYM selalu membawa karya dengan tema yang kuat dan penuh pesan budaya.

Beberapa karya yang mereka bawakan antara lain Jajak Jalua Ombilin, The Kingdom of Pusako Minangkabau, hingga Pamenan Talempong Batuan. Setiap judul membawa makna mendalam tentang perjalanan sejarah dan kehidupan masyarakat Minangkabau, khususnya di Sawahlunto, yang kaya dengan tradisi dan kisah perjuangan.

Kekuatan utama SYM terletak pada kolaborasi. Setiap karya merupakan hasil kerja sama lintas disiplin seni antara para seniman muda. Geny Rivani berperan sebagai koreografer, sementara Prasetyo dan Fauzan Rak menangani komposisi musik. Di sisi lain, Seprisyam bertindak sebagai sutradara yang mengarahkan keseluruhan alur pertunjukan.

Tak hanya berfokus pada karya internal, SYM juga aktif menggandeng berbagai sanggar lokal seperti Sanggar Tapian Janiah, Sanggar Bima Sakti, dan Moheza Studio. Kolaborasi ini memperkaya proses kreatif mereka dan memperluas jaringan pelaku seni di Sawahlunto. Sinergi antarsanggar inilah yang membuat setiap pertunjukan SYM terasa hidup dan berjiwa komunitas.

“Kami percaya, seni adalah cara paling indah untuk bercerita tentang siapa kita dan dari mana kita berasal,” tambah Geny. Menurutnya, setiap tarian, irama, dan dialog yang mereka ciptakan bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk pelestarian budaya yang dikemas secara kekinian agar lebih dekat dengan generasi muda.

Keberadaan SYM menjadi bukti bahwa kebudayaan bukanlah warisan statis yang hanya disimpan dalam museum atau catatan sejarah. Melalui tangan-tangan muda ini, budaya Sawahlunto kembali bernapas dalam wujud yang dinamis, kreatif, dan penuh semangat zaman. Mereka menjadi penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan kota tambang ini.

Kini, Sawahlunto bukan hanya dikenal karena situs tambang batubaranya yang menjadi warisan dunia UNESCO, tetapi juga karena denyut kehidupan seni yang terus tumbuh di kalangan generasi mudanya. Dengan semangat kolaborasi dan kecintaan terhadap budaya, Sawahlunto Youth Movement berhasil menyalakan bara kreativitas yang menjadikan kota tua ini tak sekadar bersejarah, tetapi juga terus hidup dan bersinar.