PADANG, hantaran.co — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumatra Barat mencatat, per 17 Februari 2022, terjadi penambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 521 kasus. Selain itu, juga terjadi penambahan pasien sembuh sebanyak 127 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak dua orang.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal menyebutkan, dengan tambahan kasus baru tersebut, total akumulasi kasus Covid-19 di Sumbar saat ini telah mencapai 93.439 kasus. Di mana sebanyak 2960 orang (3,17 persen) berstatus kasus aktif.
Sedangkan untuk akumulasi pasien meninggal dunia telah mencapai 2.161 orang (2,31 persen), dan pasien sembuh 88.318 orang (94,52 persen). Sementara, jumlah spesimen yang telah diperiksa sampai saat ini mencapai 1.188.871 dari 838.816 orang.
“Tim Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso dibawah pimpinan dan penanggungjawab, dr. Andani Eka Putra melaporkan bahwa 1.992 orang diperiksa,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Sumbar, Kamis (17/2).
Ia merinci, spesimen yang diperiksa berasal dari Kota Padang 1.593 orang, SPH 124 orang, Kota Bukittinggi lima orang, Baso 187 orang, dan Laboratorium Kesehatan (Labkes) 83 orang,
Ia juga merinci, 521 kasus baru, yang masing-masing berasal dari Kota Padang 329 orang, Kota Padang Panjang 28 orang, Kota Bukittinggi 36 orang, dan Kota Payakumbuh 16 orang. Kemudian, Kota Solok tujuh orang, Kota Sawahlunto sembilan orang, Kota Pariaman lima orang, Kabupaten Pasaman delapan orang, Kabupaten Padang Pariaman 11 orang, dan Kabupaten Agam 24 orang.
Selanjutnya, Kabupaten Lima Puluh Kota tiga orang, Kabupaten Solok empat orang, Kabupaten Tanah Datar 18 orang, Kabupaten Sijunjung dua orang, Kabupaten Pesisir Selatan tiga orang, Kabupaten Kepulauan Mentawai empat orang, Kabupaten Pasaman Barat 11 orang, Kabupaten Dharmasraya dua orang, serta Kabupaten Solok Selatan satu orang.
“Untuk dua pasien meninggal dunia, masing-masing berasal dari Bukittinggi dan Agam,” ucap Jasman.
Di lain pihak, tingkat keterisian tempat tidur pada fasilitas kesehatan dan pusat karantina saat ini masih berada di bawah 50 persen. Untuk ICU Covid-19, tersedia 149 tempat tidur dan terpakai 22 tempat tidur (14,8 persen). Lalu, untuk fasilitas isolasi tersedia 1231 tempat tidur dan terpakai 276 tempat tidur (22,4 persen). Kemudian, untuk fasilitas isolasi terpadu, tersedia 156 tempat tidur dan terpakai 60 tempat tidur (38,5 persen). (*)
Hamdani/hantaran.co