Ekonomi

Sudah 5 Bulan Sumbar Tak Dikunjungi Wisman? Ini Faktanya

×

Sudah 5 Bulan Sumbar Tak Dikunjungi Wisman? Ini Faktanya

Sebarkan artikel ini
WISATA RELIGI—Masjid Al Hakim di kawasan Pantai Padang, Minggu (13/9), yang menjadi daya tarik baru dalam semangat promosi wisata halal di Sumbar, khususnya Kota Padang. Sayangnya di tengah pandemi yang belum usai, tingkat kunjungan wisatawan pada 2020 terjun bebas bila dibanding kunjungan pada 2019. IRHAM

PADANG, hantaran.co —Selama pandemi Covid-19 berlangsung, pintu masuk Sumbar di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan Pelabuhan Teluk Bayur masih nihil dari kunjungan wisatawan mancanegara. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat, kondisi tersebut telah berlangsung sejak April hingga Agustus 2020.

Dalam rilis terbaru pada Kamis (1/10), Kepala BPS Sumbar Pitono menerangkan, penurunan signifikan tingkat kunjungan wisman ke Sumbar ketimbang tahun lalu memang disebabkan pelarangan terbang keluar negeri yang diberlakukan oleh sejumlah negara. Termasuk pelarangan terbang ke Indonesi.

“Kami memprediksi sampai akhir tahun ini tidak ada penambahan kunjungan wisman ke Sumbar, mengingat angka positif Covid-19 masih semakin tinggi, sehingga pengetatan penerbangan sepertinya masih akan terus diberlakukan sejumlah besar negara,” kata Pitono.

Secara umum sepanjang tahun ini sejak Januari hingga Agustus, kata Pitono, wisman datang ke Sumbar hanya pada tiga bulan pertama. Pada Januari jumlah wisman ke Sumbar sebanyak 4.341 orang, Februari 4.038 orang, dan terakhir pada Maret sebanyak 2.495 orang.

“Total wisman yang masuk ke Sumbar seluruhnya sudah 10.874 orang. Ini turun hingga 73,63 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2019 yang mencatat 41.240 kedatangan wisman di bandara dan pelabuhan,” kata Pitono lagi.

Sementara itu, terkait Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumbar pada Agustus 2020, disebut Pitono mencapai rata-rata 39,36 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 7,18 poin dibanding TPK Juli 2020 yang hanya 32,18 persen. Sementara untuk rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu lokal di hotel berbintang, pada Agustus 2020 tercatat selama 1,71 hari.

“Ini juga naik tipis, 0,08 hari bila dibanding dengan Juli 2020 yang tercatat 1,63 hari,” kata Pitono lagi.

Di samping itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada bulan Agustus 2020 naik sebesar 78,16 persen dibandingkan bulan Juli. Ada pun Jumlah penumpang angkutan udara internasional yang berangkat dari BIM tidak ada sama sekali.

Momentum Berbenah

Situasi wabah Covid-19 di Sumbar sendiri dimanfaatkan oleh Dinas Pariwisata Sumbar untuk membenahi semua komponen penyelenggaraan pariwisata melalui berbagai diskusi dan pelatihan. Sinergitas seluruh kalangan jadi salah satu fokus yang diharapkan agar pariwisata Sumbar ke depan dapat lebih maju.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial, untuk menerangkan berbagai fokus aktivitas dinas tersebut selama pandemi. Termasuk salah satunya, kegiatan Pelatihan Sadar Wisata dengan tema Kepariwisataan Berbasis Masyarakat untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat yang berlangsung beberapa waktu lalu.

“Tujuan dari kegiatan seperti itu adalah bagaimana agar komponen pariwisata dalam bentuk kelembagaan yang saling berkaitan, atau yang dinamakan pentahelix yang terdiri dari pemerintah, akademisi, industri pariwisata, masyarakat, dan media, dapat bergerak secara bersama-sama,” kata Novrial.

Novrial meyakini, bila kelembagaan itu dapat bergerak beriringan dan bersinergi, maka kemungkinan besar pariwisata di Sumbar dapat lebih maju dibanding daerah lain yang belum bersinergi. Terutama nanti jika pandemi telah berakhir, dan roda pariwisata Sumbar bisa berputar kembali dalam kondisi normal.

“Dinas Pariwisata Sumatra Barat memanfaatkan keadaan pandemi ini untuk terus melakukan pembenahan. Salah satunya yang terpenting adalah pembinaan sumber daya manusia (SDM), yang salah satunya dilakukan dalam bentuk pemberian pelatihan,” kata Novrial lagi.

Novrial juga memastikan, bahwa dalam setiap pelatihan yang diberikan, setiap peserta pelatihan tanpa terkecuali, tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mengukur suhu tubuh, rutin mencuci tangan, mengenakan masker terutama saat berada di luar rumah, serta selalu taat dalam menjaga jarak.

Ishaq/hantaran.co