Suara Terbanyak Hasil Pleno KPU Kabupaten Solok, Ini Kata Epyardi Asda

epyardi asda suara terbanyak

Epyardi Asda bersama pendukungnya di Objek Wisata Bukit Chinangkiek, Kabupaten Solok, Jumat (18/12).

SOLOK, Hantaran.co–Rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Solok selesai digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok, Kamis (17/12) malam.

Dalam rapat pleno tersebut ditetapkan, pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Solok Epyardi Asda-Jon Firman Pandu dengan nomor urut 2 meraup suara terbanyak dengan total 59.625.

Sementara, Paslon nomor urut 1, Nofi Candra-Yulfadri Nurdin meraih 58.811 suara, selisih 814 dari Paslon nomor 2.

Paslon nomor urut 3, Desra Ediwan-Adli dengan 28.490 suara, dan Paslon nomor 4, Iriadi Dt Tumanggung-Agus Syahdeman sebanyak 22048 suara.

Komisioner KPU Kabupaten Solok, Defil mengatakan, rapat pleno penetapan penetapan hasil perhitungan suara pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Solok, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar berlangsung selama dua hari. Selanjutnya KPU akan menunggu pengumuman dari Mahkamah Konstitusi (MK).

“Rapat pleno dari Rabu (16/12) dan Kamis (17/12). Alhamdulilah berjalan lancar, selanjutnya kami menunggu selama tiga hari jika ada Paslon yang akan melakukan gugatan atau upaya Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) Pilkada. Jika tidak ada, maka kami menunggu lagi pengumuman MK terkait daftar registrasi perkara, kalau dalam pengumuman itu tidak ada registrasi untuk Kabupaten Solok maka lima hari setelah diumumkan itu akan ditetapkan Bupati dan wakil Bupati Solok,”tuturnya, Jumat (18/12).

Sementara, Epyardi Asda mengaku kemenangannya dalam Pilkada adalah kemenangan masyarakat Kabupaten Solok. Ia menguncapkan terima kasih kepada masyarakat atas kepercayaannya untuk membawa Kabupaten Solok menjadi yang terbaik di Sumbar sesuai dengan visinya mambangkik batang tarandam.

“Alhamdulilah kemaren sudah ditetapkan KPU, suara kami terbanyak, dan ini adalah kemenangan masyarakat Kabupaten Solok, dan tentunya ini kerja sama tim,”ucapnya di hadapan ratusan pendukung di Objek Wisata Bukit Chinangkiek, Singkarak, Kabupaten Solok.

Epy mengaku, perjuangan yang ia lakukan dalam kontestasi Pilkada cukup berat. Namun, dijelaskannya pertarungannya itu bukan dengan Paslon lain, melainkan dengan oknum pejabat-pejabat yang takut dengan komitmen Epy yang akan menjalankan roda pemerintahan yang bersih.

“Mereka takut zona nyamannya terusik jika Epyardi Asda jadi bupati. Yang jelas saat ini kami akan melakukan konsolidasi bagaimana agar Kabupaten Solok ini maju ke depannya,”kata Epy.

Terkait dengan adanya info salah satu Paslon yang akan mengajukan gugatan ke MK, pihaknya mengaku siap, bahkan ia sudah mempersiapkan bukti-bukti dan pengacara nasional.

“Silahkan kalau ada yang ingin mengajukan ke MK, kami juga sudah siap, bahkan kami juga punya bukti-bukti yang lengkap, kalau pun nanti sampai ke persidangan kami sudah mempersiapkan pengacara nasional. Sebenarnya yang digugat itu KPU karena kan hasilnya sudah ditetapkan KPU. Namun, kita (Paslon nomor 2) menjadi pihak terkait,”ujarnya.

(Rivo/Hantaran.co)

Exit mobile version