Strategi Promosi UMKM Melalui Media Online

UMKM

Pemprov Sumbar perlu menyiapkan langkah strategis untuk menanggulangi peningkatan angka pengangguran yang terjadi selama pandemi. Lewat penguatan UMKM sesegera mungkin, potensi penciptaan lapangan pekerjaan baru menjadi sangat mungkin terjadi. IST

Oleh Vitania Yulia, MA

Kehadiran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM terlihat signifikan bagi pertumbuhan PDB dan penyerapan tenaga kerja. Ditambah lagi kelompok usaha ini terbukti relatif tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Geliat UMKM kian bermunculan terutama disebabkan oleh dampak dari pandemi Covid-19 yang membuat lapangan pekerjaan semakin sulit dan pemangkasan tenaga kerja terjadi dimana-mana.

Menjamurnya industri rumahan belakangan ini tentunya memiliki tantangan sendiri, terutama di masa pandemi pelaku usaha harus memenuhi anjuran pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan. Selain itu, dalam menjalankan suatu usaha atau bisnis, UMKM tentunya tidak memiliki banyak uang sebagai modal awal. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk pengembangan bisnis UMKM adalah memanfaatkan media online sebagai sarana promosi sebagai upaya meningkatkan omset penjualan.

Transformasi kegiatan promosi dari konvensional menuju digital sudah saatnya dilakukan oleh UMKM untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya. UMKM dapat melaksanakan kegiatan bisnis melalui dua jalur sekaligus yaitu luring dan daring. Dampak pandemi sangat terasa pada kondisi perekonomian masyarakat, dimana kebanyakan orang saat ini hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan untuk tetap menjaga keuangannya. Ketika minat pembelian menurun, pastinya harus ada dorongan agar minat itu kembali hadir. Oleh karena itu strategi pemasaran dan promosi dari UMKM harus terus ditingkatkan demi menjaga kestabilan pemasukan sekaligus membangun loyalitas pelanggan terhadap produk yang ditawarkan. Sementara itu, UMKM yang baru menjalankan usahanya harus mampu merebut pasar untuk mendapatkan pelanggan baru.

Implementasi dari konsep komunikasi pemasaran secara online dapat dilakukan dalam berbagai cara. Diantaranya komunikasi yang digunakan oleh pelaku usaha harus mampu menginformasikan suatu produk dengan baik sehingga memengaruhi tingkah laku konsumen dalam membeli produk dan menjadikannya sebagai pelanggan potensial. Selanjutnya teknik komunikasi dirancang agar pelanggan mengetahui nilai dan manfaat barang atau jasa yang ditawarkan. Pesan komunikasi sebaiknya dirancang khusus untuk segmen, celah pasar, dan individu tertentu. Pelaku usaha dituntut dapat menemukan cara yang memungkinkan para pelanggan potensial dapat memperoleh produk yang dijual secara mudah. Perubahan strategi promosi lebih banyak mengarah kepada strategi komunikasi yang bersifat personalisasi dan people friendly, yaitu promosi yang lebih ramah, simpel dan tentunya memberikan banyak kemudahan bagi pelanggan.

Strategi pemasaran dan promosi yang bisa dilakukan oleh UMKM melalui media online meliputi pemanfaatan layanan-layanan digital seperti media sosial atau jual beli melalui market place. Melalui media online masyarakat dengan mudahnya menyebarkan dan memperoleh informasi mengenai produk yang menarik, sementara pelaku usaha bisa meminimalisir biaya promosi denga memanfaatkan media digital yang tidak berbayar. Pelaku usaha bisa memanfaatkan akun-akun media sosial seperti facebook, twitter, instagram, youtube, tiktok dan yang lainnya. Selain itu tersedia juga platform market place yang nyaman untuk melakukan jual beli. Pelaku usaha harus bisa menciptakan konten promosi semenarik mungkin untuk menarik perhatian calon pembei. Bentuk promosipun beragam, bisa melalui foto, video, grafik ataupun animasi-animasi.

Media sosial disebut juga sebagai media yang efektif dan efisien dalam membangun relasi dengan pelanggan atau dikenal dengan istilah customer engagement. Dalam membangun interaksi secara terus menerus dengan pelanggan tentunya diperlukan upaya, tenaga, waktu, kreatifitas, dan pikiran yang tidak sedikit. Tujuannya agar pesan promosi yang disampaikan dapat menempel dalam ingatan pelanggan. Selain itu juga diperhitungkan bagaimana keterlibatan emosi konsumen terhadap produk yang ditawarkan supaya dapat melahirkan kesetiaan pelanggan untuk tidak beralih ke produk pesaing.

Hal ini dapat diwujudkan melalui strategi promosi di media online. Pada tahapan awal perilaku konsumen berada pada level consumption atau mengkonsumsi informasi terkait produk saja. Selanjutnya pada tingkat curation yaitu pelanggan bersedia melakukan kurasi seperti memberikan ulasan atau review positif terhadap produk. Pada tahap selanjutnya diharapkan pelanggan berada pada tahap creation yakni pelanggan dengan senang hati membuat dan membagikan konten berisi pengalaman positif dengan produk melalui jejaring sosial yang dimilikinya. Pada tahap akhir dari proses customer engagement terciptanya kolaborasi, Dengan dilakukannya review, word of mouth, dan rekomendasi, terhadap produk yang dibeli memungkinkan sesama pelanggan berbagi pengalaman positif dalam menggunakan produk tersebut. Terbentuknya customer engagement melalui media online sangat menguntungkan pihak pelaku usaha dalam mempertahankan pelanggan setianya sekaligus memperoleh pelanggan baru. (*)

Exit mobile version