Kesehatan

Stok Vaksin Gratis Sumbar Hanya Tersisa 200 Vial

10
×

Stok Vaksin Gratis Sumbar Hanya Tersisa 200 Vial

Sebarkan artikel ini
Vaksin
Ilustrasi Vaksin.

PADANG, hantaran.co — Terkait ketersediaan vaksin gratis untuk kelanjutan program vaksinasi massal di Sumbar, Kasi Kefarmasian Dinkes Sumbar yang juga Kepala Instalasi Penyimpanan Vaksin, Elno Sabri, menyatakan, stok vaksin saat ini tersisa sekitar 200 vial, dengan rincian satu vial berisi 10 dosis vaksin dan diprediksi hanya cukup kurang lebih untuk satu bulan ke depan.

“Untuk stok vaksin di provinsi itu sudah berkurang. Stok yang lama sekitar 200 vial, tinggal menghabiskan karena Dinkes sudah tidak menerima tambahan vaksin lagi,” ujarnya kepada Haluan, Rabu (19/5/2021).

Ada pun berdasarkan data pada laman vaksinkemenkes.go.id, per 19 Mei realisasi vaksinasi di Sumbar sudah mencapai 160.451 orang atau 18,34 persen untuk pemberian dosis pertama, dan 115.663 penerima atau 13,22 persen untuk pemberian dosis kedua dari total target penerima 874.698 orang.

Secara rinci, penerimaan bagi kelompok lansia sudah mencapai 9.066 orang untuk dosis pertama dan 6.737 untuk dosis kedua, dari total target penerima 442.033 lansia. Kemudian vaksinasi petugas publik sudah mencapai 119.887 penerima untuk dosis pertama dan 80.244 untuk dosis kedua dari target 400.274. Untuk tenaga kesehatan sudah mencapai 31.508 penerima dosis pertama dan 26.682 dosis kedua dari target 32.391 penerima.

Elno mengatakan, dalam kebijakan terbaru Pemerintah Pusat, pendistribusian vaksin Covid-19 tidak lagi melalui Dinas Kesehatan, melainkan dialihkan kepada PT Biofarma dan pihak swasta yaitu Enseval, mulai dai proses penerimaan tambahan vaksin, sampai proses penyimpanan vaksin.

Ada pun Dinkes, sambung Elno, sifatnya tinggal menyalurkan pemberian vaksin kepada masyarakat. Ia mengaku, tidak mengetahui banyak terkait peralihan pendistribusian vaksin tersebut. “Tidak tahu juga kenapa dialihkan, tapi kebijakannya seperti itu. Kita sifatnya hanya menerima dan menyalurkan, bagaimana nanti kebijakan dari atas kita ikuti,” katanya.

Sementera itu, Menteri BUMN Erick Thohir memastikan Indonesia sudah mendapat komitmen vaksin Covid-19 untuk 12,5 juta orang lewat skema Gotong Royong hingga akhir tahun ini. Ia membeberkan, komitmen diberikan oleh dua perusahaan farmasi, yakni Sinopharm dan Cansino dari China, dengan rincian 15 juta dosis vaksin Sinopharm yang cukup untuk 7,5 juta orang dengan dua kali penyuntikan, serta vaksin Cansino yang hanya memerlukan satu dosis penyuntikan yang dijadwalkan datang bertahap dengan total 5 juta vaksin.

Insyallah akan kami dorong pengadaan Cansino dengan jumlah 5 juta tapi 1 suntikan. Jadi, total nanti ada 12,5 juta orang untuk program gotong royong,” katanya saat konferensi pers pada Rabu (19/5).

Erick melanjutkan, Kementerian BUMN dan Kamar Dagang (Kadin) Indonesia juga akan menjajaki kemungkinan kerja sama dengan perusahaan lainnya dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Menurutnya, skema Vaksinasi Gotong Royong menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyukseskan tiga program utama yaitu, Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh.

Menurut Erick, adanya Vaksinasi Gotong Royong akan mempercepat progres vaksinasi nasional. Ia pun optimistis hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali ke normal pada tahun depan. “Dengan dukungan dari DPR, Pemda, Pemerintah Pusat, dan didukung pihak swasta, maka pemulihan ekonomi akan berjalan lebih baik dan kami optimistis tahun depan ekonomi akan kembali normal,” katanya. (*)

Yesi/hantaran.co