PADANG, hantaran.co — Sosiolog asal Unand, Dwiyanti Hanandini, ikut angkat bicara soal tren selebritis ramai mengoleksi spirit doll. Ia menyebut perilaku itu termasuk menyimpang.
“Di sosiologi perilaku menyimpang, ada teori assosiasi defferensial. Dimana mereka mengoleksi karena ikut-ikutan teman atau belajar dari teman. Kemudian ada anggapan boneka tersebut bisa membawa keberuntungan, sudah dianggap seperti anak beneran diajak ngobrol, dipakaikan baju-baju bgs dan mahal,” ucapnya kepada Haluan jairngan hantaran.co belum lama ini.
Diaktakannya, dampak dari perilaku tersebut, seseorang bisa dianggap kurang waras dan aneh, sebab benda mati diajak berinteraksi seperti teman bicara.
Selain itu, Hanandini juga membahas dari sisi agama perilaku itu termasuk syirik. Karena si pemilik biasanya ada yang memberikan sesaji berupa makanan, dengan pemikiran jika tidak diberi makanan akan membawa mala petaka pada keluarga.
“Karena perilakunya itu, mungkin yang bersangkutan akan dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Sebab sebuah benda tidak sepatutnya dipuja-puja. Bagi yang tidak sesuai dengan apa yang mereka anut, banyak yang menganggap orang yang memiliki perilaku itu berperilaku menyimpang,” ucapnya menutup. (*)
Yesi/hantaran.co