PADANG, hantaran.co — Aliansi Pemuda Peduli Kota Padang menyoroti kursi Wakil Wali Kota Padang yang tak kunjung terisi hingga sekarang. Mereka menilai banyak pekerjaan di Kota Padang yang tidak optimal dilaksanakan jika hanya ditumpangkan kepada Wali Kota, Hendri Septa seorang.
Aliansi yang terdiri dari beberapa Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu menilai semakin larutnya proses pemilihan Wakil Wali Kota Padang akan merugikan masyarakat.
“Selain mengurus pandemi yang makin ke sini makin mengkhawaritkan, banyak sekali pekerjaan yang menunggu dan itu mustahil untuk diselesaikan oleh Pak Hendri Septa seorang diri,” kata Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Padang, Fauzan Azima, saat Konferensi Pers di salah satu Resto di Kota Padang, Jumat (3/7/2021).
Oleh sebab itu, ia mendorong agar Partai Koalisi dan DPRD Kota Padang segera melaksanakan pemilihan Wakil Wali Kota. “Memang kesulitannya ada di tarik ulur antar partai koalisi. Kami mendorong agar bisa segera diselesaikan dan segera menyerahkan nama-nama calon ke DPRD Kota Padang untuk dipilih,” katanya lagi.
Hal senada juga diungkapkan, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Padang, Muharsyad Al Azip, yang mengatakan salah satu fungsi dan tugas dari pemuda terutama mahasiswa adalah mengawasi jalannya roda pemerintahan.
“Maka sudah sewajarnya kami mengadakan diskusi pada malam hari ini untuk membahas kemajuan Kota Padang. Jangan karena tarik ulur yang terjadi ini, permasalahan di Kota Padan tidak kunjung selesai karena tidak maksimal dikerjakan oleh hanya seorang walikota tanpa wakil,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Padang, Rahmad Hanafi, menyebutkan salah satu masalah utama yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kota Padang selain penanganan pandemi adalah kenakalan remaja yang makin merajalela.
“Terlalu kompleks masalah Padang ini jika hanya ditangani oleh Pak Hendri. Agar kerja itu maksimal memang sudah seharusnya penunjukkan wakil walikota ini dapat cepat dilaksanakan. Jangan sampai Ibu Kota Sumbar yang menjadi etalase Ranah Minang ini makin jauh tertinggal dari kota-kota lain,” katanya. (*)
Riga/hantaran.co