Pendidikan

SMPN 2 Pariaman Terima Bantuan Alat Penjernih Air

0
×

SMPN 2 Pariaman Terima Bantuan Alat Penjernih Air

Sebarkan artikel ini

Pariaman,hantaran.Co–Pemerintah Kota Pariaman kembali menerima hibah internasional berupa alat penjernih air sekaligus pembunuh kuman dari perusahaan asal Jepang, CCR Japan, yang telah dipasang di SMPN 2 Pariaman. Bantuan ini menjadi langkah nyata kerja sama lintas negara untuk meningkatkan kesehatan dan kebersihan lingkungan sekolah di kota tersebut.

Wali Kota Pariaman, Yota Balad, menjelaskan bahwa SMPN 2 dipilih sebagai penerima pertama karena kondisi geografis sekolah tersebut yang berada di kawasan bekas rawa. “Sekolah ini memiliki lebih dari 600 siswa, dan filter yang diberikan mampu menampung hingga seribu anak. Jadi selain aman, juga mencukupi kebutuhan air bersih untuk seluruh siswa dan guru,” ujarnya, Kamis (30/10/2025).

Menurut Yota, alat tersebut telah melalui uji laboratorium oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) serta Dinas Kesehatan Kota Pariaman. Hasilnya menunjukkan perubahan signifikan terhadap kualitas air yang sebelumnya tidak layak konsumsi. “Kadar kuman yang awalnya seratus, kini sudah nol setelah proses penyaringan. pH airnya juga normal dan aman untuk diminum,” terangnya.

Ia menambahkan, hasil uji ini menjadi bukti efektivitas teknologi Jepang yang tak hanya menjernihkan air, tetapi juga menghilangkan kuman tanpa bahan kimia berbahaya. “Anak-anak kita kini bisa menikmati air minum yang benar-benar sehat langsung dari keran sekolah,” kata Yota.

Selain mendukung kebersihan, Yota menyebut hibah ini juga merupakan awal dari kerja sama jangka panjang antara Pemko Pariaman dan pihak Jepang. “Pihak CCR Japan merasa respek dengan respon cepat dan dukungan kita. Karena itu, mereka memilih Pariaman sebagai lokasi pertama proyek percontohan ini di Indonesia,” ujarnya.

Rencananya, CCR Japan akan membuka kantor cabang di Kota Pariaman bulan depan, sekaligus merekrut tenaga kerja lokal. “Ini bukan hanya soal hibah, tapi juga peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Mereka akan mempekerjakan warga Pariaman di kantor barunya nanti,” tambah Yota.

Untuk memastikan keberlanjutan program, pemerintah daerah juga menyiapkan langkah tindak lanjut. “Kami akan menambah titik kran di sekolah, minimal tiga titik agar siswa mudah mengakses air bersih. Perawatan alat akan diawasi langsung oleh konsultan dari Jepang, yaitu Kato dan Sasahara, selaku tenaga ahli dan komisaris utama perusahaan,” jelasnya.

Yota menuturkan, jika kondisi keuangan daerah kembali stabil, pihaknya berencana membeli alat serupa untuk sekolah lain. “Kami ingin seluruh siswa di Pariaman bisa menikmati air bersih seperti di SMPN 2 Pariaman. Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga akan mengatur distribusi agar sekolah lain bisa ikut memanfaatkan air hasil penyaringan ini,” ungkapnya.

Ia menutup dengan harapan besar agar bantuan ini menjadi titik awal peningkatan kualitas lingkungan belajar yang sehat dan nyaman di Kota Pariaman. “Kesehatan anak-anak adalah prioritas utama. Hibah ini bukan sekadar teknologi, tapi bentuk kepedulian global terhadap generasi masa depan kita,” tutupnya.