PeristiwaSumbarviral

Sering Terjadi Kecelakaan, Jembatan Ujung Tanjung Salido-Sago Tutup Sementara 

×

Sering Terjadi Kecelakaan, Jembatan Ujung Tanjung Salido-Sago Tutup Sementara 

Sebarkan artikel ini

Pesisir Selatan, hantaran.co – Jembatan Ujung Tanjung atau Jembatan Serong yang merupakan akses utama penghubung Nagari Salido-Sago, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), mengalami rusak parah pasca dihantam banjir 7-8 Maret 2024.

Warga setempat, Nefal mengatakan, akibat kondisi jembatan yang rusak tersebut banyak pengendara roda dua yang mengalami kecelakaan.

“Tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB, dua orang pengendara sepeda motor terjatuh disana dan mengalami luka yang cukup parah, sehingga mereka harus dilarikan ke RSUD M.Zein Painan,” ujarnya pada wartawan, Rabu (29/5).

Ia menyebut, sejak jembatan itu terban dihantam banjir sudah banyak pengendara motor yang menjadi korban kecelakaan, khususnya bagi mereka yang tidak mengetahui kondisi jalan. Namun, kondisi tersebut tak kunjung diperbaiki.

“Jembatan ini merupakan akses utama masyarakat sekitar untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Banyak warga yang masih menempuh jembatan ini meskipun mereka tahu sangat berisiko. Kami sangat berharap Pemkab Pessel melalui dinas terkait segera memperbaikinya. Jika tidak, maka kami khawatir korban selanjutnya akan berjatuhan,” katanya.

Ia menjelaskan, sebelumnya warga sekitar bergotong-royong memperbaiki jembatan yang rusak tersebut. Meski demikian, kondisi jembatan pun hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Namun dikarenakan jalannya licin dan tidak ada pembatas darurat, mengakibatkan sering terjadi kecelakaan.

“Terkait kondisi ini, kami sangat berharap pihak terkait segera turun tangan dan menyegerakan perbaikan jembatan ini. Sebab, jembatan ini merupakan akses utama warga dan juga sering dilewati oleh anak-anak pergi ke sekolah,” ucapnya lagi.

Dihubungi terpisah, Kabid Bina Marga PUPR Pesisir Selatan, Fahresi Eka Siska mengatakan, untuk sementara waktu jembatan Ujung Tanjung atau Jembatan Serong ditutup menjelang selesai perbaikan. Menurutnya, hal itu untuk menghindari agar tidak terjadi lagi hal-hal yang dapat membahayakan nyawa masyarakat, khususnya para pengendara motor.

“Ya, kita tutup untuk sementara waktu. Pengendara tidak dibolehkan lagi melintas sampai pengerjaannya selesai. Sebab, jika dibiarkan begitu saja maka kejadian serupa akan terulang lagi,” kata Eka.

Ia menjelaskan, saat ini jembatan Ujung Tanjung masuk prioritas perbaikan dan sedang proses DED perencanaan oleh pihak konsultan.

“Pertengahan Juni ini akan dilakukan lelang. Anggarannya sekitar Rp 500 juta. Mudah-mudahan akhir tahun atau sekitar bulan Desember nanti selesai dikerjakan,” ujarnya.

Eka mengatakan, pasca banjir melanda Kabupaten Pesisir Selatan, rata-rata jembatan yang rusak di daerah itu sudah diberi tanda atau rambu-rambu oleh Dinas PUPR setempat, hal itu dimaksud agar pengendara tidak lagi melewatinya. Namun, hal tersebut ternyata tidak diindahkan dan pengendara tetap nekad melewatinya.

“Seperti di jembatan Ujung Tanjung ini misalnya, sudah dua kali kami kasih police line dan rambu-rambu. Namun, kembali dibuka oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Kami tentunya tidak mau juga masyarakat jadi korban akibat melewati jembatan yang rusak tersebut,” tuturnya.