Peristiwa

Seorang Pria Gantung Diri di Pohon, Ditemukan Lem Siap Isap

5
×

Seorang Pria Gantung Diri di Pohon, Ditemukan Lem Siap Isap

Sebarkan artikel ini
gantung diri
Ilustrasi gantung diri

PAYAKUMBUH, Hantaran.co–Kapolres Payakumbuh, AKBP Alex Prawira melalui Kapolsek Payakumbuh, IPTU. Imam Teguh mengatakan, seorang pria berinisial WNA (23) warga Jorong Koto Baru, Kenagarian Koto Baru Simalanggang Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota yang ditemukan warga dalam keadaan meninggal tergantung di pohon alpukat gantung diri.

Hal tersebut diketahui setelah dilakukan visum luar dan dari pemeriksaan lainnya Tim Dokter dari Puskesmas Koto Baru Simalanggang. Selain Visum, petugas Medis juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan ditubuh pria yang bekerja sebagai buruh tersebut.

“Memang, setelah dilakukan visum luar oleh Dokter, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Sehingga disimpulkan WNA murni bunuh diri dengan cara gantung diri. Selain itu dicelana dal korban terdapat cairan sperma dan ada bekas tali di lehernya.” sebut IPTU. Imam Teguh.

Mantan KBO Satlantas Polres Payakumbuh itu menambahkan, korban WNA ditemukan warga pada Rabu 25 November sekitar pukul 08.30 WIB Dalam kebun pada sebatang pohon alpokat yang berada di pinggir sawah di Jorong Koto Baru Kenagarian Koto Baru Simalanggang Kecamatan Payakumbuh Kabupaten Limapuluh Kota.

Di lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, seutas tali nilon warna hijau dengan panjang lebih kurang 1 meter, pakaian korban serta lem dalam plastik siap dihisap.

” WNA ditemukan warga gantung diri dengan menggunakan seutas tali nilon warna hijau dengan panjang lebih kurang 1 meter di kebun pada sebatang pohon alpokat dimana jarak kaki korban dengan tanah lebih kurang 120 cm yang ditemukan saksi 1 setelah kembali dari sawah,”ujarnya.

Kemudian saksi 1 berlari dan meberitahukan kepada masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian dan masyarakat melaporkan peristiwa tersebut ke polsek Payakumbuh dan masyarakat mulai ramai berdatangan dan melihat di TKP,”.

Usai menurunkan jasad korban, tim Medis dan tim inavis Polres Payakumbuh, membawa jasad WNA ke Puskesmas. Setelah di visum, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad keluarga mereka. Sehingga jasad WNA diserahkan ke Pihak keluarga untuk dimakamkan.

” Pihak keluarga menolak untuk dilakukannya otopsi terhadap jasad WNA, dan mereka juga membuat surat pernyataan. Sehingga Jasad dibawa pulang untuk dimakamkan,”tuturnya.

(Zulkifli/Hantaran.co)