PADANG, Hantaran.o–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan pada Senin (30/11) akan terjadi Gerhana Bulan Penumbra.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Minangkabau, Mamuri menjelaskan Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar.
“Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat gerhana terjadi, bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama,” jelasnya kepada Hantaran.co, Minggu (29/11).
Lebih lanjut dikatakannya durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 20 menit 59 detik.
Untuk wilayah WIB Gerhana Mulai (P1) terjadi pukul 14.32.21, Puncak Gerhana (puncak) pukul 16.42.28 dan Gerhana Berakhir (P4) pukul 18.53.20.
Gerhana Bulan Penumbra 30 November 2020 ini merupakan anggota ke 58 dari 73 anggota pada seri Saros 116.
“Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 20 November 2002. Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Penumbra 11 Desember 2038,” ucapnya.
Selama 2020 BMKG mencatat terjadi 6 kali gerhana yaitu 2x gerhana Matahari dan 4x gerhana bulan.
Pertama, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 11 Januari 2020 yang dapat diamati dari Indonesia. Kedua, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 6 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia. Ketiga, Gerhana Matahari Cincin (GMC) 21 Juni 2020 yang dapat diamati dari Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan di sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.
Keempat, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5 Juli 2020 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Kelima, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 30 November 2020 yang dapat diamati dari wilayah Indonesia bagian Barat menjelang gerhana berakhir. Dan Keenam, Gerhana Matahari Total (GMT) 14 Desember 2020 yang dapat tidak diamati dari Indonesia.
(Yesi/Hantaran.co)