Sempat Sepi, Bacarito Kopi Bangkit di Tengah Pandemi

Bacarito Kopi Bangkit Tengah Pandemi

Beberapa pengunjung tampak tengah berbincang dan menikmati minuman di Bacarito Kopi, Jl. Nipah No. 3, Padang, Sumatra Barat

PADANG, hantaran.co– Pandemi Covid-19 saat ini telah membuat berbagai usaha dan UMKM gulung tikar. Namun, hanya sedikit yang bisa bertahan. Bacarito Kopi, coffee shop di Kota Padang salah satunya yang masih berdiri tegak.

Kedai kopi yang lagi digandrungi anak muda ini berhasil mempertahankan eksistensinya di tengah pandemi.

Alfendro Ramadana Putra (29) Manajer Operasional Bacarito Kopi mengatakan kepada Haluan (jaringan Hantaran.co), bahwa di tengah pandemi yang melanda, mereka berhasil bertahan.

Ia menjelaskan, awalnya coffee shopnya juga mengalami kesulitan, pengunjungnya sepi akibat pemberlakuan PPKM, hingga pernah tutup selama sebulan, terutama ketika bukan Ramadan. Namun, penerapan promosi yang dilakukan sebagai langkah untuk menarik minat masyarakat, masih bisa membuat Bacarito Kopi menjadi tempat tongkrongan favorit para anak muda di Kota Padang. Hal tersebut terbukti, dari pendapatan kotor yang rata-rata bisa diraup berkisar Rp8 juta per hari.

“Kendala yang kami alami tidak terlalu besar, karena memang sedari awal berdiri, kami sudah gencar melakukan promosi, baik di media sosial maupun melalui bantuan para selebgram ternama di Indonesia. Seperti Raffi, Nagita Slavina, Nikita Willy dan selebgram lainnya,” kata Alfendro Ramadana Putra Selasa, (21/9).

Ia mengatakan, bahwa Bacarito Kopi berdiri semenjak 15 September 2018. Usaha ini dirintis oleh 3 orang pria berdarah Minang, yaitu, Joy Fadi (29), Alex (27) dan Sahreza. Di mana ruko yang menjadi tempat Bacarito Kopi ini berdiri ini, merupakan ruko milik salah satu owner. Dengan modal awal sekitar Rp600 juta, kini Bacarito Kopi sudah berhasil membuka cabangnya di kota Jakarta serta Bukittinggi.

Ia mengungkapkan, bahwa kemunculan coffee shop ini terinspirasi dari “Lapau”, istilah untuk tempat bagi para pria Minang menghabiskan waktu luang dengan menikmati kopi, sambil bermain domino.

Berlandaskan hal tersebut, mereka pun mendirikan Bacarito Kopi, sebagai tempat bersantai untuk menikmati berbagai minuman olahan kopi. Kehadiran coffee shop ini berhasil menarik minat kalangan orang tua, maupun anak muda, yang saat ini telah menjadikan coffee shop sebagai gaya hidup.

Ia juga mengatakan, bahwa letak Bacarito Kopi yang dibangun di samping barber shop, menjadi salah satu alasan kuat hadirnya coffee shop ini. Hal tersebut dilakukan untuk menghadirkan tempat nyaman bagi orang-orang yang tengah menunggu anak ataupun sahabatnya dari barber shop.

Menurut keterangan Alfendro, Bacarito Kopi merupakan salah satu pencetus tren center pertama es kopi susu di Kota Padang, yang dibuat melalui riset terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar bisa menyesuaikan rasa dengan selera anak muda di Sumatra Barat maupun diluar provinsi.

Bukan hanya menyediakan minuman saja, namun beberapa makanan cepat saji seperti Indomie, kentang goreng dan roti bakar menjadi menu favorit para pelanggan di kafe ini.

Meski Bacarito Kopi menerapkan sistem cepat saji ini, tapi mereka mempunyai standar SOP tersendiri. Di mana untuk semua jenis minuman, akan disajikan kepada customer dalam waktu 3 menit. Sedangkan untuk makanan akan disajikan dalam waktu 5 hingga 10 menit.

Nadia (24), Mahasiswa Geografi UNP, mengatakan, bahwa ia sudah mengunjungi Bacarito Kopi sebanyak tiga kali. Suasana yang nyaman, membuat ia betah berada di kafe ini, untuk mengerjakan tugas ataupun untuk bekerja.

“Es kopi susu dan roti bakar keju susu yang dijual di kafe ini menjadi salah satu menu yang paling saya sukai,”ucapnya.

Di akhir keterangannya, Alfendro menyampaikan, bahwa saat ini Bacarito Kopi tengah mempertimbangkan untuk membuka cabang baru. Namun hal ini masih dalam tahap riset dan pertimbangan.

Ia juga memberikan saran kepada para masyarakat yang hendak membuka usaha coffee shop. Bahwa fokus merupakan hal yang sangat penting dalam memulai usaha. Menurutnya, dalam memulai sesuatu, sebaiknya jangan mengikuti tren. Karena jika seandainya telah melakukan investasi yang besar, tapi tak diiringi dengan usaha yang tidak maksimal, maka semuanya akan berakhir sia-sia.

(Mina Muzdalifah/Hantaran.co)

 

Exit mobile version