Sejak Pandemi, Stok Darah di PMI Bukittinggi Menurun

pmi bukittinggi

Ilustrasi stok darah

BUKITTINGGI, Hantaran.co–Sejak pandemi Covid-19, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bukittinggi menurun drastis. Hal ini karena berkurangnya pendonor yang mendonorkan darah selama pandemi.

Ketua PMI Kota Bukittinggi H. Chairunas mengatakan, pandemi covid 19 berimbas terhadap kebutuhan darah di PMI Kota Bukittinggi. Dari 800 kantong kebutuhan tiap bulan, stok darah yang tersedia hanya berkisar 300 hingga 400 kantong.

Sebelum Covid-19, kebutuhan stok darah di PMI mencapai 1.500 kantong setiap bulannya. Namun sejak pandemi, kebutuhan menurun menjadi 800-900 kantong. Dari 800 kantong kebutuhan tiap bulan, stok yang tersedia hanya berkisar 300 hingga 400-an kantong,” ujar Chairunnas, Rabu (27/1).

Ia menyebutkan, berkurangnya pasokan darah selama pandemi akibat berkurangnya masyarakat maupun instansi yang ingin mendonorkan darah. Wabah pandemi membuat warga takut untuk mendonorkan darah. Padahal pasokan stok darah sangat diperlukan untuk kegiatan kemanusiaan meski dalam masa pandemi.

Dengan berkurangnya stok darah tersebut kata Chairunas, PMI mendorong dan mengajak masyarakat kembali menjadi pendonor guna memenuhi ketersediaan darah di PMI. Masyarakat jangan takut untuk mendonorkan darahnya di masa pandemi ini, karena proses donor darah yang dilakukan akan menerapkan protokol kesehatan, dan alat-alat yang digunakan saat mendonor juga sudah higienis.

“Untuk memberikan rasa aman bagi pendonor, PMI telah menyiapkan protokol kesehatan Covid-19. Penerapan protocol kesehatan diberlakukan bagi petugas maupun bagi calon pendonor. PMI juga memastikan tidak adanya kerumunan saat mendonor darah. Jadi pendonor tidak perlu takut untuk mendonorkan darahnya karena tidak ada pengaruhnya dengan Covid-19,” ujar Chairunnas.

Menurutnya, kurangnya animo masyarakat untuk mendonorkan darah di masa pandemi, karena khawatir terpapar Covid-19. Padahal donor yang dilakukan tidak ada hubungannya antara darah dengan virus tersebut.

Dengan ketersedian stok darah yang ada di PMI saat ini, maka jumlah tersebut jauh dari target yang diharapkan. Karna jumlah darah yang berhasil dikumpulkan PMI Bukittinggi akhir-akhir ini tidak mencukupi batas normal kebutuhan darah setiap bulannya.

Untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut, di samping mengharapkan pendonor sukarela, PMI juga terus berupaya untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat mau untuk mendonorkan daerah. PMI juga memberikan informasi tentang manfaat donor darah.

“Kita sangat mengharapkan adanya kesadaran masyarakat untuk bisa mendonorkan darah secara rutin. Karena pasokan darah selama pandemi berkurang drastis akibat kegiatan donor yang biasanya dilakukan berkurang,” sebut Chairunnas.

Ia mengakui, kebutuhan darah di PMI Kota Bukittinggi cukup tinggi. Hal ini karena masyarakat yang membutuhkan darah tidak hanya dari Bukittinggi saja, namun juga dari daerah tetangga. “Untuk memenuhi stok darah di PMI, kita dari PMI bersedia dengan sukarela untuk menjemput bola bila ada masyarakat yang ingin melakukan aksi donor darah,” tuturnya.

Exit mobile version