PADANG, hantaran.co — Guru Besar Ekonomi Unand, Elfindri, menilai, penjabaran gagasan dan program dari peserta debat tidak membutuhkan argumentasi yang mengawang-awang. Program yang disampaikan kandidat dalam debat cukup hal-hal sederhana, tetapi memiliki daya ungkit besar terhadap problem utama Sumbar, terutama di sektor ekonomi.
“Yang paling penting, kandidat-kandiat itu memiliki keberanian untuk menciptakan terobosan-terobosan untuk keunggulan Sumbar, dengan mengajak pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar untuk bersama-sama melaksanakan program yang mereka susun. Komitmen itu harus ada,” kata Elfindri Kamis (19/11/2020)..
Agar tidak jadi panggung seremonial belaka, Elfindri ikut memberikan masukan agar Tim Perumus Materi Debat dapat memprioritaskan tiga hal dalam bidang ekonomi pada materi debat. Di antaranya, program dari masing-masing kandidat pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Ekonomi, dan Infrastruktur.
“Fokus saja pada tiga hal di atas. Kuliti program dari setiap kandidat terhadap tiga hal itu. Apa yang mereka tawarkan untuk peningkatan SDM, pemerataan ekonomi, dan pembangunan di Sumbar. Tanya komitmen setiap kandidat untuk menjalankan sungguh-sungguh programnya tadi dan komitmen kandidat untuk bekerja sama dengan nonstate actors (pihak profesional) agar program dapat terealisasi dengan baik,” katanya menutup.
Persiapan Debat
KPU Sumbar sebelumnya telah menetapkan tema untuk debat Pilgub Sumbar pada 23 November dan 3 Desember mendatang. Debat pertama membahas isu ekonomi, pengolahan sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup, dengan subtema pengembangan infrastruktur, penanggulangan kemiskinan, pemerataan ekonomi, pemberdayaan UMKM, ketahanan pangan, serta kelautan dan kemaritiman.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua KPU Sumbar Gebril Daulai menyebutkan, durasi setiap debat berlangsung 150 menit. Dengan rincian 120 menit untuk segmen debat, dan 30 menit untuk iklan layanan masyarakat. Mmasyarakat sendiri bisa menyaksikan jalannya debat lewat saluran televisi, setelah KPU Sumbar menyepakati kerja sama dengan TVRI Sumbar.
Untuk menunjang penyelenggaraan debat, KPU Sumbar telah menunjuk 11 anggota tim perumus materi debat Pilgub Sumbar 2020, yang terdiri dari kalangan akademisi serta profesional. Penunjukan telah didasari Peraturan KPU Nomor 4 Tahun 2017, PKPU Nomor 11 Tahun 2020, dan juga mengacu kepada pedoman teknis nomor 465 tahun 2020.
“Dari sebelas orang itu, ada yang dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat. Namun, dalam kesempatan kali ini tim perumus itu mayoritas diisi akademisi. Semua penyusun materi adalah sosok yang netral, berintegritas, dan berkompetensi di bidangnya masing-masing,” kata Gebril lagi.
Ada pun sebelas anggota Tim Penyusun Materi Debat itu, rinci Gebril, Dosen Hukum Unand Khairul Fahmi, Kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar Yefri Heriani, Dosen Ilmu Budaya Unand Harry Effendi, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Unand Andani Eka Putra.
Selanjutnya, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) Riki Saputra, Dosen Fakultas Ilmu Sosial UNP Eka Vidya Putra, Wartawan Senior Sumbar Hasril Chaniago, Pakar Pendidikan IAIN Batusangkar Irman, Pakar Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta Suparno, Aktivis Lingkungan Hidup Khalid Syaifullah, dan Ahli Infrastuktur Unand Yossyafra.
“Tim Penyusun Materi Debat dalam merumuskan materi ini, selain berpedoman kepada Rancangan Pembanguna Jangka Panjang (RPJP), juga akan disusun berdasarkan visi dan misi pasangan calon yang telah disampaikan saat pendaftaran ke KPU Sumbar sebagai Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar,” kata Gebril lagi. Debat pertama sendiri akan dimoderatori oleh News Anchor Imam Priyono, yang berpengalaman saat memimpin Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden pada 2019 lalu. Selain itu, KPU Sumbar juga membatasi jumlah orang yang akan menyaksikan debat tersebut. (*)
Riga/hantaran.co