NasionalPadangPeristiwaSumbarviral

Respon Cepat, BNPB RI Serahkan Dana Siap Pakai Untuk Warga Terdampak Bencana di Pesisir Selatan

×

Respon Cepat, BNPB RI Serahkan Dana Siap Pakai Untuk Warga Terdampak Bencana di Pesisir Selatan

Sebarkan artikel ini

PADANG, hantaran.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan kepada Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni untuk disalurkan kepada masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang terdampak bencana banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pessel, Doni Gusrizal bertempat di pendopo rumah dinas Gubernur Sumatera Barat (Sumbar).

“Terima kasih Pak Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang sudah merespon cepat permintaan kami dan turun langsung ke Sumatera Barat untuk menyalurkan bantuan,” kata Lisda usai mengikuti rapat koordinasi tanggap darurat bencana Sumatera Barat, Senin (11/3/2024).

Lisda menyebut, bantuan yang diserahkan untuk Pesisir Selatan yakni berupa dana siap pakai (DSP) sebanyak Rp 350.000.000 serta dua unit mobil dapur umum ditambah dengan logistik.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada kesempatan itu mengatakan, penanganan bencana harus dilakukan dengan cepat dan tanggap di Sumatera Barat, sehingga bisa meminimalisir bertambahnya korban dan mengurangi penderitaan masyarakat.

“Saya dihubungi Ibu Lisda pada Jumat pagi, kata beliau ada masyarakat yang kelaparan akibat bencana di Pesisir Selatan. Ya, hingga kini pada hari ke empat saya masih mendengar ada masyarakat yang belum tersentuh bantuan. Tentunya ini harus menjadi perhatian kita bersama dan jangan sampai masyarakat tidak makan, tentunya pemerintah dan seluruh pihak terkait harus hadir disana,” ujar Letjen TNI Suharyanto.

Sementara itu, Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi mengucapkan terimakasih atas kunjungan langsung Kepala BNPB RI ke Sumatera Barat. Ia mengatakan, sebanyak 12 kabupaten dan kota di Sumbar terkena bencana, namun lima daerah diantaranya dinyatakan tanggap darurat.

“Berdasarkan laporan dan tinjauan kami di lapangan, ada lima kabupaten/kota yang terparah terdampak bencana di Sumbar, sehingga ditetapkan status tanggap darurat. Dengan kondisi ini, kami juga menginstruksikan kepada masing-masing kepala daerah agar penyaluran bantuan tepat sasaran sehingga dapat dioptimalkan untuk daerah yang terparah terdampak bencana,” kata Mahyeldi.

Selain Kabupaten Pesisir Selatan, bantuan dana siap pakai juga diberikan kepada Provinsi Sumatera Barat, Kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat, masing-masing Rp 250.000.000. Selanjutnya, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Pasaman Barat masing-masingnya Rp 150.000.000, Polres Pesisir Selatan dan Kodim 0311/Pessel masing-masing Rp 100.000.000. Total bantuan dana siap pakai yang diberikan oleh BNPB RI untuk Sumatera Barat berjumlah sekitar Rp 1,7 miliar.

BNPB: Kebutuhan Dasar Korban Bencana di Sumbar Harus Terpenuhi

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan kebutuhan dasar korban banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat harus terpenuhi.

“Ini situasi tanggap darurat dan kita harus memastikan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak benar-benar terpenuhi,” ujarnya.

Menurutnya, memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi merupakan skala prioritas yang harus dipenuhi selama masa tanggap darurat, terutama di lima wilayah yang terdampak yakni Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat.

“Kita sepakat keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi,” ucapnya lagi.

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan pemerintah telah berupaya membantu masyarakat yang terdampak bencana alam. Selain mendirikan dapur umum, pemerintah juga dalam proses relokasi rumah bagi korban banjir.

Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah daerah bersama instansi terkait lainnya telah melakukan respons cepat menyikapi bencana yang terjadi. Pemerintah daerah juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait perbaikan infrastruktur yang rusak.

Berbagai infrastruktur yang sudah diperbaiki di antaranya jembatan penghubung ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang sempat rusak akibat curah hujan yang tinggi.

Kemudian akses jalan menuju Provinsi Bengkulu via Kabupaten Pesisir Selatan juga sudah dapat dilalui kendaraan roda empat.

Diketahui, bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa daerah di Sumatera Barat mengakibatkan 30 orang meninggal dunia, dan enam orang masih dalam tahap pencarian serta 80 jiwa terdampak langsung.