Ratusan Ulama di VII Koto Lamo Nyatakan Dukungan untuk Tri Suryadi-Taslim

ulama

Acara pendeklarasian dukungan ulama ke Paslon Bupati Padang Pariaman no Urut 2, Minggu (29/11).

PADANG PARIAMAN, hantaran.co–Ratusan ulama dan tuanku se VII Koto Lamo (kecamatan VII Koto sebelum pemekaran) deklarasikan dukungan untuk pasangan calon nomor urut 2 Tri Suryadi-Taslim di Pariaman, Minggu (29/11) Sore.

Hal ini baru pertama kalinya terjadi dalam sejarah Pilkada Padang Pariaman para ulama secara terang-terangan menyatakan sikap politik dalam pilkada. Sejauh ini para ulama lebih memilih jadi penasehat yang baik bagi semua kandidat pilkada. Jika pun ada, selalu terselubung.

Pemimpin Pondok Pesantren Madrasatusulum Lubuak Pua di Kecamatan Sungai Sariak VII Koto, Buya Ahmad Yusuf – sebagai ulama yang dikedepankan-membacakan ikrar dukungan tersebut.

“Sepakat sepenuhnya mendukung Tri Suryadi-Taslim menjadi bupati dan wakil Bupati Padang Pariaman,” Ujarnya.

Dukungan para ulama untuk pasangan nomor urut 2 itu sebelumnya juga diikrarkan oleh para pimpinan jaringan Pondok Pesantren Nurul Yaqin yang berjumlah 17 cabang se kabupaten Padang Pariaman. Sebelumnya lagi para ulama yang tergabung dalam jaringan ulama lintas kecamatan juga mengikrarkan hal yang sama.

Menurut Ketua Partai PPP Kabupaten Padang Pariaman, Muhammad Hasbi, dukungan ulama kepada Tri Suryadi-Taslim tidak terlepas dari komitmen yang diusung oleh calon yang diusung oleh partai berlambang Kabah itu bagi ummat.

Tri Suryadi-Taslim menurutnya punya komitmen untuk menjadikan kabupaten Padangpariaman yang berkemajuan berlandaskan nilai-nilai Islami. Di antara program pembangunan yang diusung Tri Suryadi-Taslim, kata Hasbi adalah menyisipkan kurikulum nilai-nilai Islami dalam pelajaran sekolah dalam rangka membentuk sumber daya manusia Padangpariaman yang madani sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

Selanjutnya Tri Suryadi-Taslim juga akan melestarikan budaya islam yang sudah mengakar di Padang Pariaman seperti maulid nabi, wirid, dan wisata religi sebagaimana tradisi Basafa di Ulakan yang sudah mendunia. Tradisi islami ini, pendapat Hasbi, sudah membudaya di Padangpariaman namun kehilangan daripada maknanya.

“Komitmennya tidak sebatas ucapan tapi sudah ke program dengan mengagendakan acara maulid nabi tingkat kabupaten setiap tahunnya. Penancapan moral dan etis Islami bagi generasi muda sejak dari jenjang pendidikan dasar sebagai landas pembangunan sumber daya manusia Padangpariaman agar tidak terdegradasi pengaruh globalisasi yang membawa dampak ibarat pisau tajam ada di kedua sisinya’,”kata Hasbi.

Sementara itu calon bupati nomor urut 2 Tri Suryadi yang biasa disapa Wali Feri, mengatakan dukungan para ulama baginya merupakan sebuah keajaiban. Ulama menurutnya adalah filter peradaban di tengah revolusi indusri 4.0.

“Revolusi industri 4.0 adalah kabar baik sekaligus kabar buruk jika tidak ditangani dengan baik. Kemajuan sekaligus membawa dampak negatif bagi generasi muda karena begitu derasnya pengaruh budaya global tanpa filter yang akan diserap generasi muda yang tengah mencari sosok jati dirinya,”ujar aktivis 98 itu.

Calon bupati termuda di Pilkada Padangpariaman lulusan Universitas Bung Hatta dan Strata 2 Universitas Andalas Padang itu, berjanji akan mengikutsertakan para ulama dalam membangun Padangpariaman, khususnya kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia.

Peran ulama adalah keniscayaan (Inevitability) bagi Padangpariaman – yang dulunya menurut Wali Feri – lebih ‘pantas’ menyandang gelar “Serambi Mekah” karena sarat dengan sejarah peradaban Islam, sekaligus perjuangan dalam menyebarkan agama Islam di bumi Minang.

“Ulama adalah payung bagi keberkahan suatu daerah. Tanpa peran ulama rusaklah peradaban. Mengabaikan peran ulama, rusaklah sendi-sendi keislaman bagi suatu daerah tersebut,” ucapnya.

(Chairul/Hantaran.co)

Exit mobile version