Buya Mas’oed Abidin (Ulama, Penulis)
Jangan menangisi apa yang bukan milik kita. Memang dalam perjalanan hidup ini sering kali kita merasa kecewa atas sesuatu yang hilang dari genggaman, dan keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan, yang akhirnya angan-angan ini tengelam perlahan.
Sesungguhnya, semua itu telah menghadirkan kecewa yang menggelora dalam jiwa, dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat tergoncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya di dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majelis zikir yang akan memberikan keterangan hati dan jiwa.
Bagi saya, hidup ini ibarat lentera, selalu mengejar berbagai keinginan. Allah SWT menciptakan manusia mempunyai kehendak dan keinginan, yaitu hawa nafsu. Maka dari itu belajarlah untuk mengendalikannya, akan tetapi di setiap yang kita inginkan tak selalu dapat tercapai, terkadang ada dan banyak rintangan yang menghasilkan kegagalan, tetapi kita tidak mudah menyadari, bahwa apa yang bukan menjadi hak kita pastilah tidak akan kita peroleh, karenanya tidak perlu di tangisi.
Di sinilah lahirnya sikap tegar, sabar, teguh, dan selalu berusaha. Kebanyakan orang ada yang tidak sadar akan perjalanan hidup ini, serta tidak memahami pula bahwa kehidupan mempunyai undang-undang hukum dari sang Maha Pencipta.
Ketidakpahaman itu yang menjadikan seseorang menjadi kecewa, jika tidak sukses dan belum mampu meraih bahagia walau telah berupaya mendapatkannya.
Untuk itu, masih ada ketentuan qadha dan qadar yang membentuk kehidupan ini, banyak orang yang sukses tetapi lupa bahwa asal dari semua kesuksesan itu adalah pemberian Allah. Maka janganlah kesuksesan dan keberhasilan membuat diri sombong dan berlaku sewenang-wenang.
Menurut saya, kegagalan meraih sesuatu boleh jadi karena memang sesuatu itu yang memang bukan hak kita. Oleh karena itu, pahamilah bahwa hakikatnya semua yang telah terjadi dan akan terjadi senyatanya adalah yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala jua adanya.
Tidak suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada diri mu sendiri melainkan telah di tulis dengan kitab (Lauh Mahfuzd) sebelum kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepada mu.
QS Al-Hadid : 22-23 menjelaskan, bahwa Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. Lalu, QS Al-Baqarah 216 juga menjelaskan, bahwa, boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian, dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha mengetahui, kalian tidak mengetahui.
Untuk itu, janganlah kau tangisi yang bukan milikmu, ikhlaskan untuk melepaskan kepergiannya. Insyaallah akan digantikan dengan yang lebih baik. Allah maha mengetahui yang paling pantas buat kita sekalian. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita. Selamat menjalankan ibadah pada bulan suci Ramadan 1442 Hijriah ini, dan mohon maaf lahir dan batin. (*)