PolitikSumbarviral

Program Nagari Kanyang: Upaya HJ-RI untuk Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan di Pesisir Selatan

×

Program Nagari Kanyang: Upaya HJ-RI untuk Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan di Pesisir Selatan

Sebarkan artikel ini

Pesisir Selatan – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan nomor urut 2, Hendrajoni dan Risnaldi Ibrahim (HJ-RI) mengusung program unggulan bertajuk “Nagari Kanyang” dalam Pilkada 2024.

Program ini dirancang untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan melalui ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Dengan visi menjadikan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai lumbung pangan Sumatera Barat dan penyuplai pangan ke daerah lain, program ini bertujuan untuk menciptakan kondisi di mana kebutuhan pangan masyarakat tercukupi, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di daerah tersebut.

Salah satu langkah utama yang akan ditempuh dalam program ini adalah perbaikan infrastruktur irigasi. Pasangan HJ-RI menekankan akan pentingnya perbaikan dan pengembangan sistem irigasi di kawasan pertanian, sehingga distribusi air bagi lahan pertanian dapat berjalan lancar.

“Ya, air adalah kunci dalam pertanian. Dengan irigasi yang memadai, maka produktivitas lahan akan meningkat,” ujar Hendrajoni, Kamis (3/10).

Menurutnya, dengan adanya irigasi yang baik, maka hasil panen petani dipastikan dapat meningkat, sekaligus meminimalisir risiko gagal panen akibat kekeringan.

Ia menyebut, HJ-RI tidak hanya fokus pada irigasi, program “Nagari Kanyang” juga mencakup pembangunan jalan usaha tani. Jalan yang memadai akan memudahkan akses petani untuk mengangkut hasil panen dari ladang ke pusat-pusat distribusi. Pembangunan infrastruktur ini tidak hanya mempermudah proses distribusi hasil tani, tetapi juga akan mengurangi biaya transportasi, sehingga keuntungan yang didapat petani bisa lebih optimal.

“Kita ingin agar petani tidak hanya sekadar memproduksi, tapi juga bisa mendapatkan nilai jual yang layak dari hasil kerja keras mereka,” kata Hendrajoni.

Selain infrastruktur, lanjut dia, program ini juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam penyediaan bibit unggul dan pupuk yang berkualitas. Ia berkomitmen HJ-RI bakal memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani secara teratur dan tepat waktu.

“Dengan bibit unggul, para petani diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka, sehingga bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Sementara itu, ketersediaan pupuk yang mencukupi akan memastikan tanaman tumbuh subur dan sehat,” ucapnya lagi.

Tak hanya fokus pada sektor pertanian, program “Nagari Kanyang” juga memberikan perhatian besar pada kesejahteraan nelayan di Pesisir Selatan. HJ-RI juga berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas perikanan, seperti memperbaiki tempat pelelangan ikan (TPI) dan menyediakan alat tangkap modern untuk para nelayan.

“Kita ingin nelayan memiliki peralatan yang memadai dan tempat pelelangan yang layak agar hasil tangkapan mereka dapat dijual dengan harga yang lebih baik,” ujarnya.

Untuk mendukung kebutuhan nelayan, HJ-RI juga akan menyediakan pelatihan teknis bagi nelayan tentang cara menangkap ikan yang lebih efisien serta teknik pengolahan hasil laut. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing nelayan dan memaksimalkan potensi sumber daya laut di Pesisir Selatan.

“Nelayan adalah aset penting bagi Pessel. Kita akan memberdayakan mereka dengan pengetahuan dan teknologi yang lebih baik,” kata Hendrajoni.

Sementara itu, Risnaldi Ibrahim juga menekankan perlunya dilakukan diversifikasi produk pangan di Pesisir Selatan. HJ-RI berencana bakal mengembangkan berbagai komoditas unggulan yang sesuai dengan kondisi alam setempat, seperti padi, jagung, sayuran, hingga perikanan. Dengan diversifikasi ini, masyarakat Pessel diharapkan tidak hanya bergantung pada satu jenis tanaman atau komoditas saja, tetapi juga memiliki alternatif lain yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan mereka.

“Kita tidak boleh hanya fokus pada satu komoditas saja. Petani dan nelayan harus memiliki banyak pilihan agar mereka bisa bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu,” kata Risnaldi.

Salah satu tujuan besar dari program “Nagari Kanyang” adalah untuk menjadikan Pesisir Selatan sebagai daerah penyuplai pangan bagi wilayah lain di Sumatera Barat. Ia meyakini bahwa dengan perbaikan infrastruktur dan dukungan penuh dari pemerintah, Pessel memiliki potensi besar untuk menjadi sentra produksi pangan yang bisa diandalkan.

“Tentunya kita ingin Pessel tidak hanya mandiri pangan, tapi juga menjadi penyumbang pangan bagi daerah lain. Ini akan mengangkat nama daerah kita di tingkat regional,” ujar Rusnaldi.

Tak hanya itu, program ini juga akan melibatkan masyarakat secara langsung dalam berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan teknis. Petani dan nelayan akan diberi akses pada teknologi pertanian modern dan metode tanam yang lebih efektif dan efisien. Dengan begitu, diharapkan produktivitas mereka akan meningkat, serta kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik dan memenuhi standar pasar.

“Kita harus mencetak petani-petani yang melek teknologi, sehingga mereka bisa bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” ucapnya lagi.

Program “Nagari Kanyang” juga menekankan akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, HJ-RI menyadari bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendirian dalam menciptakan ketahanan pangan. Oleh karena itu, mereka akan mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok tani, koperasi, dan pihak-pihak swasta untuk ikut serta dalam program tersebut.

“Ya, pembangunan ketahanan pangan harus melibatkan semua pihak. Kita harus bergotong-royong agar hasilnya bisa dirasakan bersama,” ucapnya lagi.

Diketahui, “Nagari Kanyang” merupakan program yang komprehensif dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani dan nelayan. Melalui program ini, HJ-RI bertekad untuk membawa Pesisir Selatan menuju kemandirian pangan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah penghasil pangan terbesar di Sumatera Barat.