Sumbar

Presdir PT. East West Seed Indonesia Resmikan Pusat Pembibitan Lezatta

×

Presdir PT. East West Seed Indonesia Resmikan Pusat Pembibitan Lezatta

Sebarkan artikel ini
Presdir PT. East West Seed Indonesia, Glenn Pardede memberikan sambutan pada acara peresmian Pusat Pembibitan Lezatta.

AGAM, hantaran.co – Presiden Direktur (Presdir) PT. East West Seed Indonesia memberikan apresiasi kepada Pembibitan Lezatta. Pasalnya, Pembibitan Lezatta merupakan dealer pertama yang meraih target di tahun 2023 ini.

Predir PT. East West Seed Indonesia, Glenn Pardede mengatakan Lezatta adalah salah satu dealer terbesar saat ini. Sehingga hubungan kerjasama antara PT. East West Seed Indonesia dengan Lezatta selama ini dilandasi saling percaya.

“Kemitraan kami dengan branding Panah Merah bersama lezatta, sudah berlangsung lama dan saling membutuhkan. Kami hitung jumlah petani sayuran sqat ini ada sekitar 7 juta petani. Market sharenya 45 persen. Sedangkan petani Panah Merah berjumlah 3 juta petani. Tak mungkin kami bisa melayani petani sebanyak itu tanpa lezatta,” kata Glenn Pardede usai meresmikan Pusat Pembibitan Lezatta, Senin (18/9/2023).

Ia menilai niat pemilik Pembibitan Lezatta sangat mulia. Sebab pemilik (Owner) Lezatta menyediakan tempat yang nyaman dan tenang bagi petani untuk berdiskusi dalam meningkatkan hasil tanaman.

“Ibu Eliana dan bapak Ridwan sangat menghargai para petani sehingga beliau menyediakan tempat yang sangat indah dan nyaman. Dan kami mendukung kebijakan beliau itu,” ujar Glenn lagi.

Ia menjelaskan, produk dari Panah Merah saat ini adalah cabe, tomat, semangka non biji, jagung manis dan terong. Menurutnya, permasalahan utama petani cabe di Indonesia saat ini adalah virus gemini.

Tanda tanda batang cabe diserang virus gemini adalah berwarna kuning, keriting dan tidak mau berbuah. Virus itu telah ada sejak 10 tahun lalu.

“Untuk mengatasi penyakit cabe ini, kami mempunyai produk yang namanya cabe Tangguh. Cabe Tangguh ini tahan terhadap serangan virus. Bentuknya besar dan panjang serta terasa pedas jika dimakan,” kata Glenn didampingi Penasehat Presiden Direktur Afrizal Gindow.

Hasil Panen dari 1 hektar lahan dengan 15 ribu batang cabe Tangguh mampu menghasilkan buah cabe sekitar 15 ton.

“Durasi lamanya panen cabe Tangguh bisa mencapai 20 kali panen. Pilot projek dari cabe Tangguh ini ada di Payakumbuh dan daerah Baso,” jelasnya.

Cabe Tangguh itu pertama kali ditemukan oleh Breader Panah Merah 5 tahun lalu dan telah dilakukan uji coba dan telah terbukti tahan terhadap serangan virus Gemini. Rencananya cabe Tangguh itu akan dilaunching akhir tahun ini.

Sementara itu, Owner Pembibitan Lezatta, Eliana mengatakan, Pusat Pembibitan Lezatta bergerak dalam bidang pertanian, penyemaian dan menjual sarana produksi pertanian.

“Kita melihat selama ini tidak ada tempat bagi para petani berdiskusi untuk mengatasi permasalahan di lapangan. Oleh sebab itu, kita menyediakan tempat dan sarana dan prasarana bagi petani untuk berkumpul. Salah satunya membuat Pusat Pembibitan agar pola tanam petani dapat dipercepat untuk meningkatkan hasil panen,” katanya.

Selama ini, Lezatta lebih dikenal dengan tempat wisata Green House Lezatta yang berada di daerah Koto Hilalang Jalan Raya Bukittinggi Payakumbuh Kec. Ampek Angkek Kab. Agam. Namun, belakangan ini objek wisata tersebut tidak berjalan dengan baik karena faktor ekonomi masyarakat. Apalagi sejak Covid 19 melanda sangat berdampak terhadap sektor pariwisata.

Kini, pemilik Lezatta kembali ke usaha awal di bidang pertanian  yang telah dirintis sebelum Green House Lezatta terkenal. Saat ini, Pusat Pembibitan Lezatta telah memiliki tempat penyemaian, Green house dan sarana dan prasarana pertanian. Konsep Lezatta menyatukan objek wisata dengan pertanian.(*).