Praktisi Komunikasi : Rekam Jejak Buktikan Nasrul Abit Pemimpin Responsif, Spontan, dan Insiatif

PADANG, hantaran.co— Praktisi Komunikasi Publik Aulira M. Tan menilai, harapan warga Sumbar akan kehadiran pemimpin yang “cepat kaki dan ringan tangan” dalam menjawab berbagai keluhan, dinilai layak disandangkan pada sosok Nasrul Abit (NA). Spontanitas dan inisiatif NA dalam menanggapi masalah dan menghadirkan solusi, disebut sebagai ukuran.

Pandangan itu disampaikan Aulira M. Tan dalam rilis tertulis yang diterima langgam, Selasa (29/9/2020). Dari sudut ilmu komunikasi, Aulira juga menilai Nasrul Abit sebagai pemimpin yang responsif terhadap kebutuhan warga.

“Catatan penting untuk mengambil kesimpulan ini adalah dengan melihat rekam jejak Nasrul Abit sebagai kepala daerah berpengalaman. Tokoh yang sudah puluhan tahun memimpin daerah, mulai dari Wakil Bupati, Bupati, hingga Wakil Gubernur,” kata Aulira.

Jebolan Pascasarjana Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Andalas itu melihat, Nasrul Abit dalam rekam jejaknya tampil sebagai pemimpin daerah yang punya kecakapan berkomunikasi, baik secara verbal mau pun nonverbal. Menurutnya untuk saat ini, tipikal pemimpin seperti itu jelas menjadi dambaan masyarakat Sumbar.

“Respons seorang Nasrul Abit sangat spontan dan selalu bernisiatif menjawab keluhan warga, sekaligus solutif atau memberi solusi dengan cepat dan tepat. Sebab, memang sudah berpengalaman dalam memimpin daerah,” kata Aulira lagi.

Contoh konkrit, kata Aulira lagi, salah satunya saat Nasrul Abit secara spontan memutuskan terbang ke daerah konflik di Wamena, Papua, pada tahun lalu. Hal itu dilakukan semata untuk memastikan kondisi perantau asal Minang di ujung timur Indonesia.

“Sesampai di sana, solusi langsung diberikan. Tak menunggu lama, semua perantau yang hendak pulang, dijamin mendapatkan fasilitas itu. Perantau yang jadi korban luka, jadi prioritas. Begitu pun penyelenggaraan jenazah bagi korban perantau yang meninggal dunia,” katanya.

Sosok yang Menghargai

Tidak hanya kepada warga, Aulira menilai sosok Nasrul Abit sangat pandai menjaga hubungan dan komunikasi sesuai porsi yang dibutuhkan. Dari banyak pemberitaan dan pertemuan langung, ia menilai Nasrul Abit bisa menempatkan diri dalam situasi dan kondisi beragam rupa.

“Termasuk dalam berhubungan dengan atasan. Saat menjadi wakil bupati mau pun wakil gubernur, tak pernah terdengar ada konflik yang meletup dengan Bupati Darizal Basir dan Gubernur Irwan Prayitno. Ini bukti penerapan upward communication atau komunikas ke atas, yang sangat baik dari seorang Nasrul Abit,” tutur Aulira.

Selain pada atasan dan rekan kerja, sambung Aulira, Nasrul Abit jelas bisa menempatkan porsi yang pas dalam setiap komunikasinya dengan warga. Aulira menilai, gaya komunikasi yang bersahaja itu pula yang membuat Nasrul Abit kerap dijuluki “Ayah Awak” oleh sebagian besar warga yang merasai betul perhatian dan “tangan dinginnya”.

“Sehingga jelas, survei yang mengemuka terkait kans calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar di Pilkada, menempatkan Nasrul Abit dan pasangannya Indra Catri di angka survei tertinggi. Itu semua bukan omong kosong. Seperti survei Liberte Institute baru-baru ini,” tuturnya menutup penilaian. (*)

Ishaq/hantaran.co

Exit mobile version