Padang,hantaran.Co–Memperingati satu tahun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sumatera Barat (Sumbar) turun ke jalan dan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumbar, Kamis (23/10/2025) sore.
Dalam aksi tersebut Aliansi BEM Sumbar menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya, mendesak pemerintah menyelesaikan tuntutan 17+8 sebagai bentuk komitmen nyata terhadap suara rakyat. Kemudian, menghentikan praktik politik pencitraan dan penyalahgunaan kekuasaan, meningkatkan akuntabilitas anggaran publik, serta menggunakan uang rakyat untuk kepentingan rakyat.
“Di sini kami juga meminta pemerintah agar merealisasikan 20 persen dana APBN untuk pendidikan, salah satunya untuk kepentingan pendidikan gratis,” ujar Koordinator Pusat Aliansi BEM Sumbar, Rivaldi.
Dalam orasi yang mereka sampaikan, BEM Sumbar juga menyoroti program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang banyak bermasalah dan dinilai tidak tepat sasaran. Program MBG ini diminta untuk dievaluasi kembali oleh pemerintah.
“Kita bisa melihat saat ini anak-anak disuguhi makan bergizi gratis, tapi pada program yang dijalankan tersebut banyak muncul masalah, sepertinya adanya keracunan makanan, dan program yang tidak tepat sasaran. Indonesia tidak butuh makan bergizi gratis tapi lebih butuh pendidikan gratis, agar anak-anak Indonesia bisa menempuh pendidikan secara merata,” katanya.
Rivaldi menegaskan, aksi yang dilakukan BEM Sumbar pada hari itu merupakan bentuk tanggung jawab mahasiswa dalam membela kepentingan rakyat, karena mahasiswa menilai selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran banyak program pemerintah yang tidak tepat sasaran dan tidak berpihak pada rakyat.
“Banyak kebijakan pemerintah tidak pro rakyat, bahkan menyengsarakan rakyat. Oleh sebab itu, kami meminta tuntutan yang disampaikan hari ini (kemarin, red) ditindaklanjuti oleh pemerintah. Kami mahasiswa juga akan mengawal memastikan suara rakyat bisa didengar,”ucapnya.
Aksi demo yang dilakukan BEM Sumbar di depan Gedung DPRD Sumbar dimulai sekitar pukul 15.50 WIB, diawali dengan long march dari arah Ulak Karang menuju kantor DPRD Sumbar.
Sesampai di depan kantor DPRD Sumbar, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aksi tersebut langsung membentangkan sejumlah spanduk yang berisi berbagai tulisan seperti “Bangun Ulang Indonesia”, “Negara Borjuis Kapitalis Penghisap Darah Rakyat”, “Suarakan Kebenaran”, “Cukong Oligarki”, “Evaluasi Total”, dan beberapa spanduk lainnya.
Aksi yang dilakukan BEM Sumbar diterima langsung oleh Ketua DPRD Sumbar, Muhidi. Muhidi menegaskan akan segera menindaklanjuti semua tuntutan dari mahasisa kepada pemerintah pusat.
“Ini merupakan kewajiban kami sebagai wakil rakyat untuk menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat termasuk mahasiswa, karena tuntutan yang disampaikan merupakan kewenangan pemerintah pusat, ini akan segera kami sampaikan ke pusat sebagai aspirasi masyarakat di daerah,” katanya.






