PADANG, hantaran.co — Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumbar mencatat rata-rata penambahan kasus positif Covid-19 per pekan di atas seribu kasus. Di samping itu, lima kabupaten/kota nyaris mendekati kategori zona merah atau daerah berisiko tinggi penularan Covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Jasman Rizal, menyatakan, pada pekan ke-64 pandemi dari 30 Mei sampai 6 Juni 2021, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 1.759 kasus. Sedangkan pada pekan sebelumnya, jumlah kasus baru tercatat 1.916 kasus.
“Rata-rata pertambahan positif Covid-19 setiap minggunya, atau tren mingguan, dari bulan Maret 2021 sampai awal Juni 2021 selalu di atas 1.200-an. Meningkat tajam,” ujar Jasman Rizal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/6/2021).
Tingginya penambahan kasus positif mingguan tersebut, kata Jasman, seiring dengan angka rasio penambahan kasus atau positivity rate (PR) Covid-19 yang juga mengalami peningkatan. Bahkan kata Jasman, PR mingguan Sumbar pekan ini naik tajam ke angka 14,47 persen. Angka tersebut meningkat dari pekan sebelumnya yang tercatat 9,51 persen.
Selain itu, sambung Jasman, hal yang juga mengkhawatirkan adalah PR harian Sumbar yang dalam beberapa hari terakhir selalu berada di atas 20 persen. Seperti positivity rate pada Sabtu 5 Juni kemarin yang tercatat pada angka 26 persen.
“Yang patut diwaspadai, positivity rate Sumbar pada beberapa hari terakhir pada minggu ke-64 selalu berada di atas 20 persen, meningkat dari sebelumnya,” ujar Jasman lagi.
Jasman menambahkan, untuk jumlah kumulatif kasus positif Covid-19, saat ini sudah mencapai 45.617 kasus, dengan jumlah kasus aktif tersisa sebanyak 3.231 orang. Tercatat 647 orang dari total kasus aktif sedang menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 2.394 lainnya sedang menjalani isolasi mandiri.
Kemudian lanjut Jasman, untuk kasus meninggal, hingga saat ini sudah mencapai 1.021 orang. Tercatat sepanjang pekan ini, jumlah kasus meninggal Covid-19 di Sumbar mencapai 44 orang. Angka ini juga mengalami peningkat dari pekan sebelumnya.
Sementara itu, untuk pasien sembuh pada pekan ke-64 pandemi juga mengalami peningkatan dari sebelumnya, yaitu terjadi penambahan sebanyak 3.147 pasien sembuh pada pekan ini. “Secara persentase, kesembuhan dibanding minggu sebelumnya, pada minggu ini tingkat kesembuhan meningkat,” ujarnya.
Lima Daerah Nyaris Merah
Selain itu berdasarakan peta zonasi terbaru Satgas Covid-19, sambung Jasman, hanya dua daerah di Sumbar yang masuk dalam kategori zona kuning atau bersiko ringan penularan, yaitu Kota Pariaman dan Kepulauan Mentawai. Sedangkan 17 kabupaten/kota lainnya masuk dalam zona oranye dengan risiko penularan sedang.
“Terdapat dua daerah yang berada di zona kuning, 17 zona oranye, dan tidak ada daerah yang berada pada zona merah atau hijau. Kondisi pandemi meningkat,” katanya.
Kemudian, Jasman menambahkan, terdapat lima daerah dengan hasil skor di bawah 2,00 yang mendekati zona merah, yaitu Kabupaten Agam dengan skor 1,94; Kabupaten Pasaman 1.91; Kabupaten Dharmasraya 1,91; Kabupaten Pasaman Barat 1,91; dan Kabupaten Lima Puluh Kota 1,89.
“Jika dilihat tren skor secara keseluruhan, pada minggu ke-64 terjadi peningkatan kasus di berbagai daerah. Positivity rate provinsi terjadi peningkatan sangat tajam. Kita berharap satgas Kabupaten dan Kota lebih intensif memberlakukan berbagai upaya yang dianggap penting dan perlu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah masing-masing,” ujarnya,
Di samping itu, Jasman juga meminta agar pemerintah kabupaten/kota menyediakan tempat isolasi massal bagi pasien Covid-19. Termasuk juga di setiap nagari melalui program Nagari Tageh.
Pusat : Ada Empat Zona Merah
Sementara itu, berdasarkan peta zonasi Satgas Nasional Penanganan Covid-19, tercatat penambahan kabupaten/kota zona merah berisiko tinggi penularan Covid-19 pada periode ini, dari 10 kabupaten/kota menjadi 13 kabupaten/kota. Empat di antaranya berada di Sumatra Barat, tepatnya di Kabupaten Pasaman Barat, Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Solok.
Sementara itu daerah lainnya adalah, Kota Pekanbaru di Riau, Tanjung Jabung Barat di Jambi, Kota Palembang dan Kota Prabumulih di Sumatra Selatan, Bengkulu Utara di Bengkulu, Kota Batam di Kepulauan Riau, Dariri di Sumatra Utara, Melawi di Kalimantan Barat, dan Kudus di Jawa Tengah.
“Perpindahan zona merah ini didominasi oleh kabupaten/kota di Sumatra. Perpindahan zona ke yang lebih berisiko menunjukan penanganan Covid-19 butuh untuk diperbaiki,” ujar Juru Bicara Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, Sabtu (5/6).
Wiku meminta agar pemerintah daerah terutama yang berada di zona oranye dan merah untuk meningkatkan pengawasan dan penanganan pandemi. Sebab kenaikan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran masih berpotensi terjadi.
Selain itu, sambung Wiku, meski pada pekan ini kenaikan kasus Covid-19 mengalami penurunan dari pekan sebelumnya, dari 36,8 persen menjadi 15,1 persen, namun sejumlah daerah terpantau masih mengalami kenaikan kasus positif yang cukup tinggi.
Menurut Wiku, perkembangan penanganan mingguan per 30 Mei 2021 menunjukkan hasil yang lebih baik dari minggu sebelumnya. Hal ini terlihat dari adanya penurunan pada kenaikan kasus positif dibandingkan minggu lalu. Pekan ini, kenaikan kasus mingguan tercatat 15,1 persen, sedangkan pekan sebelumnya mengalami kenaikan yang cukup tinggi sebesar 36,8 persen.
“Maka daerah yang mengalami peningkatan kasus harus mengoptimalkan posko Covid. Adanya lonjakan kasus di Kudus, Jawa Tengah, sudah sepatutnya menjadi pembelajaran bagi kita semua agar kapabilitas daerah dalam menangani Covis-19 di daerah terus ditingkatkan,” ujarnya. (*)
Taufiq/hantaran.co