Padang,hantaranCo–Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat (Sumbar), Hamdanus turut menyampaikan rasa prihatin atas kondisi kontingen Sumbar yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNas) XVII Tahun 2025 tanpa dukungan pemerintah daerah (pemda).
Namun di sisi lain, ia menegaskan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumbar sebenarnya telah berupaya menyiapkan dukungan anggaran, namun terbentur kebijakan efisiensi keuangan daerah.
“Kami tentu ikut prihatin. Pemda, dalam hal ini Dispora, telah berusaha menyiapkan anggaran, tetapi memang belum bisa terpenuhi secara maksimal karena adanya kebijakan efisiensi anggaran. Ada bantuan yang diberikan, tapi memang masih banyak yang belum terbantu,” ujar Hamdanus kepada Haluan, Minggu (19/10).
Hamdanus menjelaskan bahwa kondisi fiskal daerah saat ini membuat sejumlah program olahraga harus menyesuaikan diri dengan kebijakan efisiensi dan refocusing anggaran. Namun, ia memastikan bahwa upaya pembinaan dan pendampingan terhadap atlet pelajar tetap menjadi perhatian utama KONI dan Dispora Sumbar.
“Dispora sudah berusaha semampunya, tapi karena ruang fiskal yang sempit, sebagian kebutuhan atlet memang belum bisa terpenuhi. Ini bukan soal niat, tapi kemampuan keuangan daerah yang terbatas,” katanya.
Meski situasi belum ideal, Hamdanus menegaskan bahwa KONI Sumbar siap turun tangan mengawal proses perbaikan dukungan bagi para atlet pelajar ke depan. Ia menilai, momentum Popnas harus menjadi pengingat bahwa pembinaan olahraga tidak bisa berjalan tanpa dukungan sistematis sejak usia dini.
“Ke depan kita mesti meningkatkan usaha agar bantuan pemerintah bisa memenuhi kebutuhan atlet yang akan mengikuti Popnas. KONI periode ini siap mengawal, karena kami sangat memahami pentingnya pembinaan atlet sejak usia dini,” ujarnya.
Menurut Hamdanus, pembinaan atlet pelajar bukan sekadar urusan kompetisi, tetapi bagian dari investasi jangka panjang untuk prestasi olahraga Sumbar di tingkat nasional maupun internasional.
“Kalau pembinaan usia dini kuat, maka prestasi jangka panjang akan terbentuk. Itu sebabnya kami di KONI berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dengan Dispora dan pihak-pihak terkait agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tuturnya.
Hamdanus juga mengajak semua pihak untuk tidak saling menyalahkan, melainkan bersama-sama mencari solusi agar dukungan terhadap atlet pelajar bisa lebih terjamin di masa depan.
“Kita semua punya tanggung jawab yang sama. Pemerintah, KONI, DPRD, bahkan masyarakat olahraga. Ini saatnya memperkuat sinergi, bukan memperlebar jarak. Kalau kita kompak, saya yakin ke depan dukungan terhadap atlet pelajar bisa lebih baik,” ujarnya.