Oleh Syafni Nola Putri (Mahasiswa Universitas Andalas)
Komunikasi tidak dapat terhindar dari segala aspek kehidupan manusia. Sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain, komunikasi selalu terjalin, baik itu menyampaikan pesan maupun menerima pesan dari orang lain.
Khususnya hubungan interpersonal dalam lingkungan keluarga. Komunikasi interpersonal yang merupakan komunikasi yang dilakukan oleh individu untuk saling bertukar gagasan ataupun pemikiran kepada individu lainnya.
Dengan kata lain, komunikasi interpersonal adalah salah satu konteks komunikasi dimana setiap individu mengkomunikasikan perasaan, emosi, gagasan serta informasi lainnya secara tatap muka kepada individu lainnya.
Komunikasi interpersonal yang efektif yaitu komunkasi yang terjalin antara semua anggota keluarga yang terciptanya kebersamaan dan saling pengertian di dalam keluarga.
Namun di saat ini kebanyakan orang tua memberikan gadged sebagai mainan pada anak yang rewel dan tantrum hal ini sangat membahayakan bagi kesehatan anak tidak hanya bagi kesehatan.
Gadged juga berpengaruh bagi emosional anak pengunaan gadged terhadap anak dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penurunan perkembangan keterampilan berempati, sosial dan pemecahan masalah yang biasanya diperoleh anak dengan bermain dan berinteraksi dengan teman sebaya.
Sehingga anak-anak yang kecanduan gadged tidak mengetahui akhlak-akhlak dalam bersosialisasi baik itu pada orang yang lebih tua, yang lebih kecil maupun teman sebayanya anak-anak kecanduan gadged cendrung lebih sibuk dengan dunianya sendiri tanpa memperdulikan lingkungan sekitar.
Pengunaan gadged dalam jangka watu lama pada anak-anak juga berpengaruh pada perkembangan motorik anak dimana anak-anak yang kecanduan gadget mengalami keterlambatan perkembangan motorik seperti ketelambatan berjalan dan mengerakan anggota tubuh lainnya.
Perkembangan motorik anak dapat dikembangkan dengan permainan seperti permainan menyusun balok, melukis, bermain bola, mendorong mainan dan lain sebaginya. Stop pengunaan gadget dalam pengasuhan anak karna hal tersebut berdampak buruhterhadap anak-anak.
Melalui komunikasi interpersonal yang terus dilakukan orang tua terhadap anak dapat membantu keefektifan hubungan psikologi antara orangtua dan anak.
Karena sejatinya, pribadi manusia mudah atau dapat dipengaruhi. Komunikasi interpersonal yang melibatkan pertukaran pesan baik pesan verbal maupun non verbal.
Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi tatap muka dengan orang lain biasanya disertai dengan ekspresi wajah, kontak mata, gerak tubuh atau bahasa tubuh melalui panca indra seperti mendengar, mencium, melihat dan menyentuh.
Oleh karena itu, hendaklah ada usaha untuk membentuk atau mendidik pribadi dimulai dari kecil. Memperbaiki kehidupan anak yang kurang baik menjadi baik.
Misalnya anak yang malas bisa menjadi rajin, anak yang biasanya suka mengganggu anak lain dididik untuk tidak berbuat demikian lagi, tutur kata yang baik, memperkenalkan kepada anak mengenai agama dan masih banyak lagi berhubungan dengan akhlak anak.
Peran keluarga sangat penting terhadap perkembangan kepribadian seorang anak.(**)