PESSEL, Hantaran.co–Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menerima sebanyak 8 unit alat mesin pertanian (Alsintan) jenis hand tractor 8,5 PK, yang merupakan bantuan dana aspirasi dari Anggota DPR RI Komisi VIII, Fraksi NasDem, Hj. Lisda Hendrajoni.
Bantuan tersebut diserahkan langsung untuk Kelompok Pertanian (Keltan), Gapoktan, UPJA Kabupaten Pesisir Selatan, bertempat di Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunaan setempat, Rabu (16/12).
Pada kesempatan itu, Lisda Hendrajoni berpesan kepada kelompok tani agar dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan tersebut untuk memudahkan dalam upaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Semoga saja bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan masyarakat, khususnya para kelompok tani. Insya Allah kedepan masih banyak lagi bantuan yang bakal kami upayakan untuk masyarakat Sumatera Barat, khususnya Pesisir Selatan,” tutur Lisda.
Srikandi NasDem ini, menghimbau kepada Gapoktan agar turut menjaga dan merawat bantuan yang diterima tersebut untuk dapat difungsikan dengan waktu yang cukup lama.
“Tolong dijaga dan dirawat ya bapak-bapak. Sebab, ini merupakan amanah untuk kita semua. Jangan sampai dijual, bisa terjerat hukum nantinya,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni pada kesempatan itu mengatakan, bantuan hand tractor tersebut sangat bermanfaat untuk mempercepat dan mempermudah produksi pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Jadi, untuk bisa mendapatkan bantuan mesin pertanian ini, salah satu syarat yang mesti dipenuhi adalah wadah kelompok tani, maupun gabungan kelompok tani lainnya,” katanya.
Menurut Hendrajoni, banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan mesin pertanian, mulai dari mempersingkat waktu kerja, penghematan biaya, hingga peningkatan hasil produksi.
“Saat ini banyak negara luar beralih ke alsintan, karena sudah banyak manfaat yang dirasakan oleh petani. Nah, di Pessel hal ini mesti kita terapkan juga,” katanya.
Ia berharap agar penerima bantuan tidak menggunakan alsintan untuk kepentingan pribadi, namun lebih mengedepankan kepentingan kelompok sesuai dengan peruntukannya.
“Jika terdapat indikasi-indikasi kecurangan dalam penggunaannya, maka bantuan alsintan ini bisa jadi ditarik kembali, dan selanjutnya diserahkan kepada petani lain yang lebih membutuhkan,” ucapnya.
(Okis/Hantaran.co)
