BUKITTINGGI, hantaran.co – Saat ini masih banyak peserta BPJS Kesehatan yang belum memaksimalkan kemudahan aplikasi mobile JKN. Salah satu contohnya saja masih ditemukan peserta yang datang ke Kantor BPJS hanya untuk mengecek keaktifkan kartu saja.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Mutu Layanan Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Rendy Giovanny ketika menjadi narasumber pada acara Media Gathering bersama media lokal, Selasa (13/6/2023).
Menurut Randi, saat ini BPJS Kesehatan tidak lagi melayani percetakan kartu peserta. Sebab, kartu peserta BPJS Kesehatan sudah diganti dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP.
‘Jika masih ada kantor BPJS Kesehatan yang mencetak kartu. Itu hanya untuk menghabiskan stok yang ada. Kami juga telah menyurati fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan kita. Bahwa dengan membawa KTP peserta sudah dapat dilayani,” katanya.
Selain itu, BPJS Kesehatan masih banyak masyarakat yang lalai melaporkan perubahan data diri dan anggota keluarga seperti, kelahiran/kematian, pernikahan/perceraian dan perubahan alamat, email serta perubahan golongan atau pangkat.
Ia menambahkan, setiap bayi yang lahir di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan otomatis langsung menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Sementara itu, Kadis Kominfo Bukittinggi, Erwin Umar yang diundang sebagai narasumber pada acara tersebut mengatakan, pada tanggal 1 Februari lalu Pemko Bukittinggi meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC). Sekitar 95 persen dari jumlah penduduk Kota Bukittinggi telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“95 persen dari 131.817 jumlah penduduk Bukittinggi telah menjadi peserta JKN. Pembiayaannya menggunakan anggaran APBD tahun 2023 sebesar Rp9 miliar.(*)