EkonomiSumbar

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Solok 2023 Naik jadi 4,36 Persen, Bupati Epyardi Asda: Saatnya Bangkit

×

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Solok 2023 Naik jadi 4,36 Persen, Bupati Epyardi Asda: Saatnya Bangkit

Sebarkan artikel ini
pertumbuhan ekonomi kabupaten solok 2023
pertumbuhan ekonomi kabupaten solok 2023. Grafis BPS Kabupaten Solok

SOLOK,hantaran.co–Kabupaten Solok kembali menunjukan eksistensinya, kali ini pertumbuhan ekonomi 2023 mengalami kenaikan. Angka ini terus naik tiap tahun di masa kepemimpinan Bupati Epyardi Asda.

Data resmi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Solok 2023 naik menjadi 4,36 persen, dibanding 2021 hanya 3,32 persen dan 2022 pada 4,31 persen, atau menyamai pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar pada 2022 yakni 4,36 persen.

Perlu diketahui, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja ekonomi secara rill di satu wilayah atau daerah. Lalu pertumbuhan itu dihitung berdasarkan perubahan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan.

PDRB atas harga berlaku Kabupaten Solok tahun 2023, senilai Rp17,32 triliun. Secara nominal PDRB naik Rp 1,54 triliun dibanding tahun 2022 Rp15,78 triliun.

Jika berdasarkan harga konstan 2010. Angka PDRB dari 2022 senilai Rp10,55 triliun naik menjadi Rp11,01 triliun pada 2023.

Hal ini menunjukkan, selama 2023 selama Kabupaten Solok mengalami percepatan dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan PDRB ini disebabkan oleh meningkatnya volume produksi pada semua aktivitas ekonomi.

Peranan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Solok 2023 dihasilkan oleh lapangan usaha di sektor pertanian , kehutanan, dan perikanan.

Disusul perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, motor, tranportasi,pergudangan. Selanjutnya, kontruksi, komunikasi dan informasi.

Dari 17 kategori, lapangan usaha jasa dan lainnya mengalami pertumbuhan paling tinggi yakni tumbuh menjadi 8.10 persen. Penyediaan akomodasi makan dan minum tumbuh menjadi 8,10 persen. Informasi dan komunikasi 7,89 persen, kesehatan dan sosial 7,58 persen, dan jasa perusahaan 6,48 persen.

Bupati Solok Epyardi Asda mengatakan, apa yang didapat oleh Kabupaten Solok pada hari ini merupakan kerja keras semua lapisan termasuk kekompakan Solok Super Team (SST) yang ia komandoi di Pemkab Solok.

“Tidak bisa kita tutup mata, bahwa Kabupaten Solok terus merangkak naik, pelan dan pasti. Ini bukan saja klaim, tapi diakui oleh banyak lembaga dan instansi pusat, mulai dari pelayanan publik yang diapresiasi oleh Ombudsman, mutu pendidikan yang terbaik, kesehatan, ekonomi dan pariwisata. Meski begitu tentu harus ada upaya kita semua untuk menuntaskannya,”tutur Epyardi pada Selasa (10/6/2024).

Diungkapkannya, di tingkat Sumbar dan nasional Kabupaten Solok mulai menjadi perhatian. Bahkan sejumlah pos anggaran dari pusat pun ikut diturunkan untuk membantu pembanguna di kabupaten penghasil beras dan bawang itu.

“Ini tidak bisa kerja kami sendiri, semua ini tentu juga ada bantuan serta komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat termasuk wakil rakyat yang di DPR RI. Kami tentu belum puas dengan capaian ini, karena masih ada upaya kami untuk mambangkik batang tarandam untuk Kabupaten Solok,”ucapnya.

Dalam sektor perekonomian, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah, diantaranya adalah untuk melihat nilai nominal PDRB, struktur ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi, PDRB perkapita dan sebagainya.Publikasi ini secara khusus membahas mengenai PDRB menurut pendekatan lapangan usaha.

(Dafit/Hantaran.co)